Sejumlah platform aset kripto menyatakan bangkrut sejak tahun lalu dan berlanjut tahun ini. Salah satunya, koin kripto Terra Luna anjlok hingga hampir 100%.

Terra Luna anjlok bersamaan 'musim dingin' kripto, sebuah fenomena kejatuhan nilai aset ini karena beberapa faktor. Terra stablecoin (UST) juga ikut terjun bebas hingga dibawah US$1.

Hal tersebut menimbulkan efek berantai kepada platform kripto. Perusahaan seperti Voyager dan Celsius bahkan menyatakan bangkrut hanya dalam selang waktu dua pekan.

Perusahaan lain juga disinyalir terdampak ambyarnya harga aset. Terbaru, Zipmex mengumumkan untuk menghentikan sementara penarikan dana.

Mereka menjelaskan salah satu faktornya adalah masalah keuangan yang terjadi pada rekanan. Namun Zipmex tak menyebutkan siapa rekanan yang dimaksud.

Dikutip dari Cointelegraph, Zipmex dikabarkan menyalurkan dana ke Babel Finance demi mendapatkan imbal hasil. Akan tetapi Babel menghentikan penarikan pada Juni lalu karena tekanan likuiditas yang tak biasa. Adapun bulan lalu perusahaan yang berbasis di Hong Kong ini juga terimbas krisis pasar Terra.

Anjloknya Terra Luna memberi efek knock-on bagi bandar-bandar kripto. Beberapa perusahaan yang menjadi korban antara lain:

Three Arrows Capital 

Perusahaan dana lindung nilai kripto Three Arrows Capital tumbang bersamaan dengan jatuhnya Terra Luna.  Dikutip dari The Guardian, perusahaan yang berbasis di Singapura itu sebelumnya berinvestasi banyak dalam aset kripto bermasalah, termasuk Terra.

Tak hanya itu, mereka juga menginvestasikan uang di Axie Infinity, platform NFT gim online yang kehilangan US$ 700 juta karena diretas Korea Utara dan BlockFi, pertukaran kripto terpusat yang telah memberhentikan ratusan stafnya.

Dikutip dari Investing.com, kreditur terbesar Three Arrows Capital adalah anak usaha Digital Currency Group yakni Genesis. Perusahaan yang kerap disebut 3AC itu berutang US$ 2,3 miliar atau setara Rp 34,6 triliun.

Celsius 

Celcius Network merupakan sebuah perusahaan yang dipimpin Alex Mashinsky. Dia pertama kali meluncurkan platform pinjaman kripto pada 16 Maret 2018.

Mengutip dari Protos, Celcius menjadi salah satu perusahaan yang terkoneksi Terra Luna dalam jumlah besar. Oktober 2021 lalu, Mashinsky menyatakan bahwa Celsius mengelola US$ 25 miliar atau setara Rp 374 triliun.

Setelah kehancuran dari Terra Luna, Celsius mulai terdampak. Bahkan dana jumbo kelolaan mereka akhirnya menciut hingga US$ 167 juta.

Mei lalu, Alex Mashinsky mengatakan bahwa Celsius Network memiliki eksposur “minimal” ke TerraUSD (UST) dan Luna. Namun belakangan, mereka akhirnya menyatakan bangkrut. 

Dalam sebuah laporan, Celsius ternyata tersebut berinvestasi di Anchor, platform yang menjanjikan imbal hasil 20% dari investasi di pinjaman terraUSD (UST). Namun nilai terra ambruk dan berdampak pada Anchor hingga tumbangnya Three Arrows Capital.

Voyager Digital Ltd.

Jatuhnya Three Arrows Capital menimbulkan efek domino ke perusahaan lain yakni Voyager. Mereka telah menyatakan pailit pada Selasa (5/7) setelah menangguhkan penarikan dan penyetoran kepada nasabahnya.

Voyager merupakan salah satu kreditur dari Three Arrows Capital. 3AC sebelumnnya memiliki dana yang harus dikembalikan senilai US$ 350 juta ke Voyager.

Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen juga ikut menyoroti kasus terjun bebas koin Terra Luna. Kasus Terra Luna juga membuka mata kepada calon investor seberapa besar risiko dari investasi kripto.

Reporter: Lenny Septiani