Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai berpotensi tertekan pada perdagangan hari ini (19/9). Analis memperkirakan, indeks bergerak di kisaran 7.123 - 7.273.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya mengatakan, rentang sideways dengan peluang tekanan minor terlihat cukup besar. Sideways adalah salah satu tren pergerakan saham yang merujuk pada kondisi pasar ketika harga cenderung mendatar atau tidak menunjukkan tren tertentu.
Meski begitu, IHSG terlihat dalam jalur uptrend dalam jangka panjang. “Momen tekanan dapat dimanfaatkan untuk akumulasi pembelian, dengan target investasi jangka panjang,” kata William dalam keterangan resmi, Minggu malam (18/9).
William pun merekomendasikan sejumlah saham yakni:
- Gudang Garam (GGRM)
- Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP)
- Telkom Indonesia (TLKM)
- Jasa Marga (JSMR)
- Wijaya Karya Beton (WTON)
- Tower Bersama Infrastructure (TBIG)
- Unilever Indonesia (UNVR)
- Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP)
- Bank Central Asia (BBCA)
Sedangkan Analis Bina Artha Sekuritas Ivan Rosanova memprediksi, titik support IHSG berada di level 7.118, 7.065, dan 6.968. Sedangkan titik resistance 7.270, 7.350, dan 7.430.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan pun merekomendasikan beberapa hal, di antaranya:
- Buy on weakness saham Astra International (ASII) dengan rentang harga 6750 – 6850
- Trading buy saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan rentang harga 4410 – 4460
- Trading buy saham Barito Pacific (BRPT) dengan rentang harga 800 – 815
- Speculative buy saham Elang Mahkota Teknologi (Emtek) dengan rentang harga 1630 – 1700
- Speculative buy saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dengan rentang harga 234 - 244