IHSG Sesi I Ditutup Naik 0,71%, Apakah Bertahan sampai Sesi II?

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1/2021).
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda
5/10/2022, 13.19 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,71% ke level 7.122 pada sesi I perdagangan hari ini, Rabu (5/10). Pada awal perdagangan, indeks saham dibuka di level 7.072 dan menyentuh angka tertingginya di level 7.131.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan paruh pertama saham hari ini, total volume saham diperdagangkan sebanyak Rp 7.187 triliun dan frekuensi 826,914 kali. Sementara itu, 328 saham bergerak di zona hijau, 180 saham terkoreksi, dan 177 saham tidak bergerak.

Ratih Mustikoningsih, Financial Expert Ajaib Sekuritas memprediksikan indeks saham hari ini akan bergerak di rentang 6.995 - 7.130 pada perdagangan hari ini. 

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik merilis Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional pada September 2022 naik sebesar 0,86% terhadap bulan sebelumnya. Kenaikan IHPB tersebut terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar 2,22%.

“HPB untuk bahan bangunan/konstruksi pada September juga mencatat kenaikan sebesar 1,27% terhadap bulan sebelumnya. Kenaikan tersebut karena adanya kenaikan harga komoditas solar, pasir, batu pondasi bangunan, semen, dan batu split. Adapun perubahan IHPB di tahun kalender 2022 sebesar 4,75% dan perubahan IHPB antar tahun ke tahun sebesar 6,04%,” jelas Ratih dalam risetnya.

Berdasarkan riset KB Valbury Sekuritas, ekonomi di Amerika serikat dan Eropa sedang tidak baik. Hal ini memberikan sentimen negatif pada pergerakan IHSG hari ini. 

“Sri Mulyani mengatakan, saat ini ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa sedang tidak dalam keadaan yang baik. Hal itu disebabkan oleh guncangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, yang menyebabkan terhambatnya pasokan energi maupun pangan,” dalam riset KB Valbury Sekuritas.

Selain itu, Pembebasan pungutan ekspor produk kelapa sawit diperpanjang hingga akhir tahun. Sebelumnya, kebijakan ini diperpanjang hingga akhir Oktober. 

“Awalnya, pungutan ekspor sawit dibebaskan pada bulan Juli yang lalu. kebijakan ini dibuat sebagai tindak lanjut harga Tanda Buah Segar (TBS) di Indonesia yang tengah anjlok. Nah dampak dari anjloknya harga TBS ini ke petani sawit dalam negeri,” dalam risetnya.

Adapun semua sektor saham pada perdagangan hari ini berada di zona hijau dan dipimpin oleh sektor transportasi yang naik 2,42%. Saham yang mengalami kenaikan adalah Samudera Indonesia Tbk (SMDR) naik 4,62% atau 110 poin menjadi Rp 2,490 per saham. 

Selanjutnya, Adi Sarana Armada Tbk naik 2,28% atau 30 poin menjadi Rp 1,345 per saham. Terakhir Temas Tbk yang naik 9,82% atau 160 poin menjadi Rp 1,790 per saham.

Reporter: Zahwa Madjid