42 Emiten Bakal Rights Issue, Incar Dana Rp 38,6 Triliun

/home/ubuntu/Pictures/antarafoto/cropping/production/original/ANT20190926140.jpg
Ilustrasi. BEI mencatat terdapat 42 emiten yang berada dalam pipeline pencatatan saham di bursa.
Penulis: Syahrizal Sidik
1/11/2022, 10.52 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saat ini terdapat sebanyak 42 emiten di pipeline yang berencana menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue).

Direkur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia menyampaikan, perkiraan total dana yang akan diperoleh dari aksi korporasi tersebut diperkirakan mencapai Rp 38,6 triliun. 

42 perusahaan tercatat yang berada pada pipeline rights issue, tersebar pada berbagai sektor sebagai berikut:

  • 2 perusahaan dari sektor konsumer primer
  • 1 perusahaan dari sektor indsutri
  • 1 perusahaan dari sektor kesehatan
  • 4 perusahaan dari sektor energi
  • 3 perusahaan dari sektor properti & real estat
  • 15 perusahaan dari sektor finansial
  • 5 perusahaan dari sektor konsumer non primer
  • 2 perusahaan dari sektor barang baku
  • 1 perusahaan dari sektor teknologi
  • 5 perusahaan dari sektor infrastruktur
  • 3 perusahaan dari sektor transportasi & logistik

Nyoman menyebutkan, jumlah perusahaan yang berencana melakukan rights issue, terbanyak dari sektor financials terutama dari industri perbankan.

Hal ini sebagaimana kewajiban perbankan untuk memenuhi modal inti minimum bank umum sebesar Rp3 triliun dan harus dipenuhi paling lambat 31 Desember 2022.

Aturan ini sesuai mandatori POJK No. 12/POJK.03/2020. Sedangkan, bagi bank milik pemerintah daerah wajib dipenuhi paling lambat 31 Desember 2024.

OJK mencatat, saat ini terdapat 37 bank yang modal intinya masih di bawah Rp 3 triliun, Dari jumlah itu, sebanyak 24 bank dalam proses konsolidasi baik melalui merger, akuisisi atau penambahan modal dari pemegang saham pengendali.

"Ditinjau dari total dana yang akan diperoleh dari rights issue, terbesar pada sektor transportasi dan logistik," ujarnya.

Sebelumnya, Nyoman menyebut, di tengah kondisi pasar yang masih dinamis, saat ini jumlah emiten yang akan menambah modal dengan skema rights issue masih relatif baik. 

Hal tersebut mencerminkan adanya kepercayaan perusahaan tercatat untuk memanfaatkan pasar modal Indonesia sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan," katanya.

Pada semester pertama 2022, jumlah perusahaan tercatat yang telah melakukan right issue meningkat 36,4 % dibandingkan semester pertama 2021 atau mengalami peningkatan dari 11 perusahaan tercatat menjadi 15 perusahaan tercatat.

Sedangkan, total dana yang berhasil dihimpun pada right issue, semester satu tahun 2022 sebesar Rp 15,7 triliun.