Kompak dengan Bursa Asia, IHSG Sesi I Merosot 0,65% ke Level 7.034
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah dengan penuruan 0,65% ke level 7.034 pada perdagangan sesi I hari ini, Jumat (25/11).
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, nilai transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 5,56 triliun dengan volume 16,84 miliar saham dan frekuensi sebanyak 684,40 ribu kali.
Tercatat 291 saham terkoreksi, 203 saham menguat, dan 196 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 9.495,47 triliun.
Kinerja IHSG kompak dengan laju bursa di Asia yang mayoritas hari ini berada di zona merah. Adapun, Nikkei 225 turun 0,32%, Hang Seng turun 0,71%, dan Strait Times turun 0,48%. Sedangkan Shanghai Composite naik 0,44%.
Analis Mirae Asset Sekuritas, Handiman Soetoyo mengatakan, pengawasan ketat di Cina telah membebani sentimen dan aktivitas bisnis, di mana Produk Domestik Bruto (PDB) Cina hanya tumbuh 3% secara tahunan di kuartal III 2022. Di mana angka ini lebih rendah dari target resmi sekitar 5,5%.
Seiring lockdown yang berlanjut, Handiman memperkirakan harga komoditas global akan mereda untuk sementara waktu. Sementara itu, bank sentral di seluruh dunia, termasuk The Fed, Bank Sentral Korea dan Cina telah mulai merencanakan untuk memperlambat kenaikan suku bunga dengan menimbang potensi resesi.
Sementara itu, dari berita domestik, kenaikan upah minimum maksimal 10% pada 2023 kami perkirakan akan berdampak pada industri padat karya seperti rokok dan tekstil.
Mayoritas sektor perdagangan bursa Tanah Air berada di zona hijau. Dipimpin oleh sektor energi yang merosot hingga 1,12%. Adapun saham di sektor energi yang naik misalnya, PT Harum Energy Tbk (HRUM) turun 1,79% atau 30 poin menjadi Rp 1.645 per saham.
Selanjutnya PT Indi Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 1,56% atau 650 poin menjadi Rp 41.000 per saham. Terakhir PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 1,79% atau 30 poin menjadi Rp 1.645 per saham.
Sektor saham yang berada di zona merah yaitu sektor primer turun 10%, sektor industri turun 0,22%, dan sektor non primer turun 0,30%.
Lalu, industri dasar turun 0,27%, sektor keuangan turun 0,39%, dan sektor infrastruktur turun 0,67%. Sektor kesehatan juga turun 0,60% dan sektor teknologi turun 1,10%. Sedangkan sektor transportasi naik 0,25% dan sektor properti naik 0,18%.