Investor Timteng dan INA Bakal Borong Saham IPO Pertamina Geothermal

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Ilustrasi. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menargetkan perolehan dana IPO senilai Rp 9,78 triliun.
1/2/2023, 19.39 WIB

Investor institusi besar dari Timur Tengah dan Indonesia Investment Authority (INA) disebut akan berpatisipasi dalam penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). 

Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, yang mewakili pihak penjamin emisi efek, mengatakan investor asing memiliki minat besar terhadap IPO PGE dan siap menyerap saham dalam jumlah besar. 

"Ada investor luar, salah satunya (Middle East/Timur Tengah), dibawa oleh Indonesia Investment Authority (INA). INA juga berpartisipasi," katanya saat ditemui wartawan di Mandiri Investment Forum, Rabu (1/2). 

Namun, Oki enggan menyebut besaran investasi yang akan diguyurkan investor asing dan INA di Pertamina Geothermal. Menurutnya, tingginya minat investor asing terhadap IPO perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN tersebut membuktikan pasar saham Indonesia menarik. "Kondisi Indonesia lebih baik dibandingkan emerging market lain," katanya. 

Berdasarkan prospektus, Pertamina Geothermal menargetkan akan memperoleh dana IPO sebanyak-banyaknya senilai Rp 9,78 triliun dengan melepas 25% saham ke publik. Harga penawaran awal ditetapkan di kisaran Rp 820 sampai dengan Rp 945 per saham. 

Perusahaan akan menggunakan sekitar 85% dana yang diperoleh dari IPO untuk pengembangan usaha. Rinciannya, sekitar 55% akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari wilayah kerja panas bumi atau WKP operasional perseroan saat ini.

Hal tersebut dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk memenuhi permintaan tambahan dari pelanggan perseroan.

Kemudian, sekitar 33% akan digunakan untuk belanja modal atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari WKP operasional Perseroan saat ini yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk mengantisipasi kebutuhan pasar baru.

Sebesar 12% digunakan oleh perseroan untuk belanja modal atau investasi pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir untuk mendukung produksi, operasi dan pemeliharaan rutin. 

Selanjutnya, 15% atau sebanyak-banyaknya sampai dengan US$ 100 juta yang diperoleh dari IPO akan digunakan perseroan untuk pembayaran sebagian fasilitas kredit sindikasi. 

Berikut jadwal sementara IPO PGE:

  • Masa Penawaran Awal : 1 - 9 Februari 2023
  • Perkiraan Tanggal Penjatahan : 22 Februari 2023
  • Perkiraan Tanggal Efektif : 16 Februari 2023
  • Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 23 Februari 2023
  • Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 20 - 22 Februari 2023
  • Perkiraan Tanggal Pencatatan Efek di Bursa Efek Indonesia : 24 Februari 2023

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail