Bursa Wall Street Turun, Kena Imbas Kenaikan Imbal Hasil US Treasury

Pixabay/Rabbimichoel
Ilustrasi New York Stock Exchange, Wall Street
Penulis: Syahrizal Sidik
10/2/2023, 08.37 WIB

Bursa saham acuan Amerika Serikat, Wall Street kompak melaju di teritori negatif pada perdagangan Kamis kemarin. Tertekannya bursa saham Negeri Paman Sam seiring naiknya imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 30 tahun.

Dow Jones Industrial Average turun 249,13 poin pada hari Kamis, atau 0,73%, menjadi 33.699,88, S&P 500 terkoreksi 36,36 poin, atau 0,88%, menjadi 4.081,5 dan Nasdaq Composite kehilangan 120,94 poin , atau 1,02%, menjadi 11.789,58.

Volume saham yang ditransaksikan di bursa AS sebanyak 11,49 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,93 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

"Kenaikan imbal hasil Treasury naik dan itu menghilangkan sebagian dari pasar positif hari ini," kata Kepala Investasi di Albion Financial Group, Jason Ware, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (10/2).

Dia mengatakan investor juga masih mencerna komentar terbaru dari petinggi The Fed.

Imbal hasil nota 30 tahun AS naik setelah Departemen Keuangan melihat lemahnya permintaan untuk penjualan $21 miliar, penjualan akhir $96 miliar dalam pasokan kupon minggu ini.

"Dengan hasil Treasury yang lebih tinggi, itu menjadi alternatif yang sah untuk ekuitas," kata kepala investasi di Angeles Investments, Michael Rosen. 

Indeks Wall Street sebelumnya sempat dibuka menguat di awal perdagangan setelah data menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara naik 13.000 ke penyesuaian musiman 196.000 minggu lalu, di atas perkiraan 190.000 klaim.

Data tersebut cukup meredakan kekhawatiran tentang jalur kenaikan suku bunga Federal Reserve setelah laporan ketenagakerjaan Januari yang kuat mengguncang pasar pekan lalu.

Sejumlah emiten kakap yang mengalami penurunan harga saham Kamis kemarin misalnya Alphabet Inc yang memperpanjang penurunan dari sesi sebelumnya menjadi turun 4,7%. Semua 11 sektor S&P 500 membukukan kerugian.

Chatbot baru induk Google membagikan informasi yang tidak akurat pada hari Rabu, menimbulkan kekhawatiran bahwa ia akan kalah bersaing dengan Microsoft Corp. Saham Disney Co juga turun 1,27% setelah mengumumkan pemutusan hubungan kerja.

Pasar saham telah menikmati awal yang optimis untuk tahun ini di tengah harapan bahwa Fed akan meninggalkan retorika hawkish-nya dan mengarahkan perekonomian ke soft landing.