Bursa Wall Street kompak ditutup menguat pada penutupan awal pekan. Penguatan dipicu oleh indeks S&P 500 dan Nasdaq pada Senin (12/6) kemarin hingga ke level penutupan tertinggi sejak April 2022. Adapun saham-saham sektor teknologi mendukung penguatan Wall Street.

Melansir Reuters, Selasa (13/6), Amazon, Apple dan Tesla di indeks S&P 500 telah pulih 21% dari posisi terendah Oktober 2022. Beberapa investor mengatakan Wall Street berada di tengah-tengah pasar bullish.

Di sisi lain, saham Tesla naik 2,2% dan kini telah meningkat selama 12 sesi perdagangan berturut-turut. Hal ini menjadi rekor terbaru bagi pembuat mobil listrik tersebut. Sementara Apple dan Microsoft masing-masing naik sekitar 1,5%, dengan keuntungan year to date di saham kedua perusahaan teknologi itu masing-masing mencapai 41% dan 38%.

Adapun S&P 500 naik 0,9% ke posisi 4.338,9 poin. Nasdaq menguat 1,5% menjadi 13.461,9, senada Dow Jones Industrial Average juga terapresiasi 0,6% ke level 34.066,3 poin.

Dari 11 indeks sektor S&P 500, delapan tercatat naik yang dipimpin oleh teknologi informasi naik 2,1% diikuti oleh kenaikan 1,7% pada diskresi konsumen.

Sentimen penguatan Wall Street seiring pembacaan indeks harga konsumen Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Selasa yang memperkirakan inflasi sedikit menurun pada bulan Mei.

Pelaku pasar melihat peluang 76% dari suku bunga bank sentral pada kisaran 5%-5,25% dalam tengah pekan ini. Sementara ada peluang 71% dari kenaikan suku bunga pada bulan Juli mendatang.

“Ada kemungkinan bahwa The Fed akan tetap bergantung pada data. Jadi kami tidak berpikir bahwa kenaikan suku bunga tidak akan terjadi di masa depan, tetapi untuk jangka pendek kami hanya melihat mereka tetap stabil," kata co-kepala investasi Certuity Dylan Kremer.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail