10 Saham Paling Banyak Dijual dan Dibeli Investor Asing dalam Sepekan
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berakhir di zona hijau pada akhir perdagangan Jumat pekan ini (7/7) dengan kenaikan 0,82% ke level 6.716 dari posisi penutupan pekan lalu 6.661.
Usai libur panjang Iduladha pada periode 3-7 Juli 2023, terjadi kenaikan pada hampir semua indikator perdagangan di bursa. Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, frekuensi transaksi harian bursa meningkat 24,69% menjadi 1.209.956 transaksi dari 970.372 transaksi pada pekan sebelumnya.
"Rata-rata nilai transaksi harian bursa sebesar 19,26%, melonjak dari Rp 7,78 triliun pada pekan lalu menjadi Rp 9,28 triliun pada penutupan pekan ini," kata Yulianto dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (7/9).
Selain itu, rata-rata volume transaksi bursa selama sepekan naik 17,94% menjadi 17,75 miliar saham dari 15,05 miliar saham pada pekan sebelumnya. Kenaikan itu membuat kapitalisasi pasar bursa turut meningkat 2,48% menjadi Rp 9.693 triliun dari Rp 9.459 triliun pada penutupan pekan lalu.
Meski begitu, bila dilihat dari sisi imbal hasil IHSG sejak awal tahun masih minus 1,96%. Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 16,83 triliun. Kinerja IHSG kalah unggul dari indeks LQ45 yang naik 1,13%, juga dari indeks IDX30 yang naik 0,76%.
Lantas, saham apa saja yang paling banyak dikoleksi dan dilepas investor asing dalam sepekan? Berikut rinciannya:
Saham net foreign sell sepekan
1. Bank Central Asia (BBCA) Rp 374,4 miliar
2. Indofood Sukses Makmur (INDF) Rp 82 miliar
3. Gudang Garam (GGRM) Rp 64,7 miliar
4. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Rp 51,9 miliar
5. GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Rp 44,8 miliar
6. Trimegah Bangun Persada (NCKL) Rp 37,3 miliar
7. Sarana Menara Nusantara (TOWR) Rp 34,5 miliar
8. United Tractors (UNTR) Rp 29,7 miliar
9. Unilever Indonesia (UNVR) Rp 29,6 miliar
10. Bank OCBC NISP (NISP) Rp 28,9 miliar
Saham net foreign buy sepekan:
1. Astra International (ASII) Rp 184,5 miliar
2. Indosat (ISAT) Rp 113,6 miliar
3. Kalbe Farma (KLBF) Rp 106,5 miliar
4. MD Pictures (FILM) Rp 92,9 miliar
5. Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) Rp 80,3 miliar
6. Bank Mandiri (BMRI) Rp 61,7 miliar
7. Adaro Energy Indonesia (ADRO) Rp 57,8 miliar
8. AKR Corporindo (AKRA) Rp 48,8 miliar
9. Harum Energy (HRUM) Rp 38,1 miliar
10. Mitra Adiperkasa (MAPI) Rp 37,1 miliar