Anak usaha PT Pertamina (Persero) di bidang industri hulu migas, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tengah dalam proses menuju penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di bursa domestik.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai rencana hajatan tersebut.
“Kami menunggu perkembangan dari PHE mengenai perubahan-perubahan tertentu, tapi kami belum menerima surat sampai saat ini,” ujar Nyoman Yetna pada wartawan di Gedung BEI Jakarta, Senin (24/7).
Nyoman juga mengatakan PHE sudah terdaftar dalam calon emiten yang akan melantai di bursa tahun ini. Bahkan dokumen terkait pencatatan saham PHE sudah diterima oleh BEI.
“Tapi kami belum menerima surat sampai saat ini, kalau dokumen sudah kami terima,” ujar Nyoman.
Adapun PHE telah melakukan registrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahap ke-1 dan ke-2 dan sedang melanjutkan proses kajian lebih lanjut.
IPO tersebut digadang-gadang akan menjadi yang terbesar secara cakupan dananya sepanjang sejarah pasar modal Indonesia bahkan Asia Tenggara.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengatakan, IPO PHE masih terus dalam proses. Namun, untuk waktu go public di BEI ia masih enggan menyebutkannya.
“Kita lihat timing yang pas ya, masih terus berproses. Masih terus dilihat kemungkinannya, masih belum pasti,” katanya dalam acara Indonesia Data and Economic Conference (IDE) Katadata 2023 di Jakarta, Kamis (20/7).
Pertamina, ucap Emma tengah mengupayakan segala upaya agar IPO PHE sukses nantinya. Untuk itu persiapannya harus disiapkan secara matang benar.