Wall Street Rontok usai Fitch Pangkas Peringkat Utang Amerika

Pixabay/Rabbimichoel
Ilustrasi. Bursa saham Wall Street rontok pada perdagangan Rabu (3/8) usai lembaga pemeringkat Fitch Ratings memangkas peringkat utang Amerika Serikat.
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Agustiyanti
3/8/2023, 08.09 WIB

Bursa saham Wall Street rontok pada perdagangan Rabu (3/8) usai lembaga pemeringkat Fitch Ratings memangkas peringkat utang Amerika Serikat. 

Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 348,16 poin, atau 0,98%, menjadi 35.282,52, S&P 500 (.SPX) kehilangan 63,34 poin, atau 1,38%, menjadi 4.513,39 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 310,47 poin, atau 2,17%, menjadi 13.973,45.

Volume transaksi di bursa AS lebih tinggi mencapai 11,88 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,79 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

S&P 500 dan Nasdaq Composite telah turun selama dua hari berturut-turut karena investor mengambil untung dari kenaikan lima bulan terakhir, setelah lembaga pemeringkat Fitch pangkas peringkat kredit pemerintah AS.

Fitch Ratings menurunkan peringkat utang Amerika Serikat dari peringkat tertinggi AAA menjadi AA+. Penurunan peringkat terjadi setelah negosiasi alot terkait kesepakatan plafon utang pada awal tahun ini yang berpotensi membuat Amerika Serikat mengalami gagal bayar, tetapi pemberontakan pada 6 Januari 2021 merupakan penyebab utamanya. 

Sumber CNN menyebut, perwakilan dari Fitch Ratings berulang kali menyoroti pemberontakan 6 Januari 2021 yang dikenal dengan penyerbuan di Gedung Kapitol sebagai masalah signifikan yang dihadapi AS saat menggelar pertemuan dengan pejabat negara tersebut. Namun, Fitch Ratings tidak menjelaskan alasan pemberontakan tersebut sebagai penyebab penuruna peringkat utang AS dalam laporan lengkap merek. Fitch  pun tidak segera menanggapi permintaan komentar dari CNN.

Surat utang AS telah lama dianggap sebagai tempat berlindung yang paling aman, tetapi penurunan peringkat pada Selasa menunjukkan bahwa utang tersebut telah kehilangan citranya. Penurunan peringkat memiliki dampak potensial pada segala hal mulai dari tingkat hipotek yang dibayarkan orang Amerika di rumah mereka hingga kontrak yang dilakukan di seluruh dunia.

Reaksi terhadap berita tersebut mendorong indeks utama lebih rendah, dengan S&P 500 (.SPX) mencatat penurunan persentase harian terbesar sejak 25 April. Penurnan ini juga merupakan sesi pertama sejak 23 Mei yang saat itu anjlok hingga lebih dari 1%. 

Namun, beberapa pialang besar mengatakan penurunan peringkat tidak mungkin menghasilkan hambatan berkelanjutan di pasar keuangan AS. Ini karena kondisi  ekonomi AS saat ini lebih kuat daripada ketika S&P menurunkan peringkatnya pada 2011.

Juli adalah kenaikan bulan kelima berturut-turut untuk S&P 500 dan Nasdaq Composite (.IXIC) yang didominasi perusahaan teknologi. Kenaikan saham-saham AS karena kondisi perekomian yang lebih baik dari perkiraa. 

Reporter: Zahwa Madjid