Wall Street Ditutup Cerah, Terkerek Saham Tesla dan Nvidia

ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar
Aktivis perubahan iklim dikelilingi oleh polisi saat mereka melakukan protes di Wall Street Bull di Lower Manhattan saat protes 'Extinction Rebellion'(pemberontakan kepunahan) di New York City, New York, Amerika Serikat, Senin (7/10/2019).
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
30/8/2023, 08.51 WIB

Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street berakhir menguat tajam pada akhir perdagangan Selasa (29/8). Kenaikan dikerek oleh saham Tesla, Nvidia dan saham-saham berkapitalisasi besar atau megacap lainnya.

Melansir Reuters, Rabu (30/8) penurunan lapangan kerja bulanan memperkuat ekspektasi jeda kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS.

Alhasil S&P 500 naik 1,45% mengakhiri sesi pada 4.497 poin. Nasdaq menguat 1,74% menjadi 13.943 poin, sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 0,85% menjadi 34.852 poin.

Volume di bursa AS relatif kecil, dengan 10 miliar lembar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 10,7 miliar lembar saham pada 20 sesi sebelumnya.

Seluruh 11 indeks sektor S&P 500 menguat, dipimpin oleh sektor jasa komunikasi yang naik 2,46%, diikuti oleh kenaikan 2,35% pada indeks sektor konsumen.

Kenaikan tajam terjadi setelah Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah lowongan pekerjaan mencapai 8,827 juta pada bulan Juli. Atau turun selama tiga bulan berturut-turut dan menandakan berkurangnya tekanan pasar tenaga kerja.

Investor juga menganalisis laporan dari Conference Board yang menunjukkan kepercayaan konsumen di Amerika Serikat turun menjadi 106,1 pada bulan Agustus, dibandingkan dengan ekspektasi sebesar 116.

Alat FedWatch CME Group memprediksi suku bunga berjangka mengisyaratkan 87% kemungkinan The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan bulan September. Lalu 54% kemungkinan akan mempertahankan suku bunga hingga bulan November.

Reporter: Zahwa Madjid