Bursa Wall Street Reli di Tengah Jeda Naiknya Suku Bunga AS

Pixabay/Rabbimichoel
Ilustrasi New York Stock Exchange
Penulis: Lona Olavia
31/8/2023, 08.12 WIB

Wall Street berakhir lebih tinggi karena data ekonomi memicu spekulasi jeda suku bunga. Saham-saham Amerika Serikat (AS) lantas berakhir lebih tinggi dan dolar AS melanjutkan penurunannya pada hari Rabu (30/8) waktu setempat.

Kenaikan indeks AS karena serangkaian data ekonomi yang mengecewakan meningkatkan kemungkinan bahwa Bank Sentral AS Federal Reserve akan menekan tombol jeda dalam upayanya mengendalikan inflasi.

Ketiga indeks saham utama AS menguat, dengan Nasdaq menikmati persentase kenaikan terbesar. Saham-saham unggulan di Dow ditutup hanya sedikit lebih tinggi.

 S&P 500 naik 0,38% menjadi 4.514. Nasdaq menguat 0,54% ke level 14.019. Sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 0,11% ke posisi 34.890 poin. 

S&P 500 dan Nasdaq ditutup lebih tinggi pada hari Rabu karena data ekonomi baru mengisyaratkan melemahnya perekonomian AS. Hal itu memperkuat ekspektasi Federal Reserve akan menghentikan kenaikan suku bunga pada bulan September.

Indeks S&P 500 mencapai level tertinggi dalam hampir tiga minggu setelah laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan jumlah gaji swasta meningkat sebesar 177.000 pekerjaan pada bulan Agustus. Berkurang dibandingkan dengan perkiraan sebesar 195.000 yang menunjukkan melemahnya pasar tenaga kerja.

Serangkaian indikator ekonomi secara umum mengejutkan sisi negatifnya, termasuk data gaji swasta yang mencatat penurunan bulanan sebesar 52,3%. Lalu PDB kuartal kedua direvisi jauh lebih rendah, menjadi 1,7% secara triwulanan tahunan.

Data ekonomi yang lemah bisa menjadi kabar baik bagi suku bunga, karena hal ini dapat memberikan alasan bagi Federal Reserve untuk membiarkan suku bunga utama dipertahankan pada pertemuan kebijakan moneter bulan depan.

“Sangat jelas bahwa pengetatan yang dilakukan The Fed memberikan dampak yang diinginkan dan hal itu tercermin dalam penciptaan lapangan kerja dan angka pembukaan lapangan kerja,” kata wakil presiden senior di Wealthspire Advisors New York Oliver Pursche seperti dikutip dari Reuters.

Pertaruhan para pelaku pasar terhadap The Fed untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan September mencapai hampir 89%, naik dari 86% pada hari sebelumnya. Sementara pertaruhan jeda pada bulan November naik menjadi 54% dari sekitar 52%, alat FedWatch dari CME Group menunjukkan.