Saham PGE Anjlok di Tengah Rencana Caplok Aset Panas Bumi Sorik Marapi

Pertamina Geothermal Energy
Ilustrasi area panas bumi milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk
Penulis: Syahrizal Sidik
11/9/2023, 14.36 WIB

Saham perusahaan pembangkit tenaga listrik panas bumi, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), anjlok lebih dari 5% pada perdagangan awal pekan ini, Senin (11/9).

Berdasarkan data perdagangan, saham PGEO dibuka di level Rp 1.265 per saham kemudian terkoreksi 5,53% ke level Rp 1.195 per unit. Nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 49,26 triliun.

Memang, dalam tiga bulan terakhir ini saham PGEO sudah melesat 31,32%. Pada periode yang sama, investor asing telah melakukan aksi jual bersih senilai Rp 184,26 miliar. Sedangkan, sejak awal tahun, pelaku pasar asing menjual saham PGEO senilai Rp 287,05 miliar untuk merealisasikan keuntungan.

Melemahnya saham PGE terjadi di tengah rencana perusahaan yang tengah menjajaki pembelian aset panas bumi milik KS Orka Renewables yakni PT Sorik Marapi Geothermal Power senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 15,3 triliun.

Pertamina Geothermal dan KS Orka berpotensi mencapai kesepakatan sebelum akhir tahun ini menurut sumber Reuters. Sebelumnya, KS Orka telah menunjuk DBS Bank sebagai penasihat keuangan dalam rencana penjualan PLTP Sorik Marapi.

Rencana akuisisi PGEO terhadap Sorik Marapi ini sejalan dengan rencana Pertamina untuk menggandakan kapasitas energi panas bumi pada 2027-2028. Pertamina Geothermal memperkirakan perlu investasi US$ 4 miliar untuk mencapai target tersebut.

Halaman: