Jelang Pecah Saham, Asing Berburu BBNI hingga Sahamnya Cetak Rekor

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Pekerja melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023).
Penulis: Lona Olavia
30/9/2023, 08.54 WIB

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tanggal 25 sampai dengan 29 September 2023 ditutup bervariasi.

Pj S Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan, peningkatan terbesar terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini, yaitu sebesar 41,89% menjadi 24,52 miliar lembar saham dari 17,28 miliar lembar saham pada sepekan yang lalu. Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini turut mengalami peningkatan sebesar 7,20% menjadi Rp11,69 triliun dari Rp10,91 triliun pada pekan sebelumnya.

“Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa juga turut meningkat sebesar 3,96% menjadi 1,20 juta kali transaksi dari 1,15 juta kali transaksi pada pekan yang lalu,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Sabtu (30/9).

Namun sayangnya kapitalisasi pasar Bursa pekan ini mengalami penurunan 0,99% menjadi Rp 10.288 triliun dari Rp 10.391 triliun pada pekan sebelumnya. Penyebabnya yakni karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 1,10% menjadi 6.939,89 dari 7.016,84 pada penutupan pekan yang lalu.

Investor asing pada Jumat (29/9) kemarin mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 762,97 miliar. “Lalu sepanjang tahun 2023 investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 5,24 triliun,” kata Kautsar.

Menilik data RTI, pada pekan ini saham urutan teratas yang paling banyak diborong asing adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan dana hingga Rp 686,8 miliar. Alhasil saham BBNI melesat 725 poin atau 7,55% ke level Rp 10.325 per lembar dan menyentuh rekor tertinggi barunya atau all time high (ATH)

Saham BBNI terus mencetak ATH barunya jelang aksi korporasi berupa pemecahan saham atau stock split 1:2 yang rencananya akan digelar pada awal bulan depan.

Aksi korporasi ini telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) 2023. Adapun pelaksanaan aksi korporasi ini paling lambat efektif pada tanggal 10 Oktober 2023. Hal ini berdasarkan Service Level Agreement BEI.

Sedangkan yang paling banyak dijual investor asing adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 168,7 miliar.

Berikut daftar saham yang paling banyak dibeli asing dalam sepekan:

  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 686,8 miliar
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 115,4 miliar
  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) Rp 50,6 miliar
  • PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp 48,4 miliar
  • PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) Rp 45,7 miliar
  • PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp 37 miliar
  • PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Rp 34,1 miliar
  • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 31,9 miliar
  • PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 29,3 miliar
  • PT Indosat Tbk (ISAT) Rp 26 miliar

Berikut daftar saham yang paling banyak dijual asing dalam sepekan:

  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 787,1 miliar
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 626 miliar
  • PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 313,7 miliar
  • PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp 73,9 miliar
  • PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) Rp 24,5 miliar
  • PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Rp 30,3 miliar
  • PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 27,8 miliar
  • PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 27,8 miliar
  • PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) Rp 26,4 miliar
  • PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 22,1 miliar

Di sisi lain, total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 79 emisi dari 53 emiten senilai Rp 89,09 triliun. Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 524 emisi dari 126 emiten dengan outstanding Rp 446,77 triliun dan US$ 47,5 juta.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp 5.536,74 triliun dan US$ 486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 9 emisi senilai Rp 3,07 triliun.