IHSG Diprediksi Melemah, Saham BCA hingga BNI Direkomendasikan

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (30/12/2022).
27/10/2023, 07.09 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi melemah pada perdagangan Jumat (27/10). Analis merekomendasikan sejumlah saham termasuk Bank Central Asia atau BCA dan Bank Negara Indonesia alias BNI.

Phintraco Sekuritas mengatakan investor mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan Amerika 25 basis poin atau bps. Bank sentral Amerika atau The Fed akan menggelar rapat pada 1 November.

Jajak pendapat oleh CME FedWatch Tools menunjukkan, 97,1% investor yang berpartisipasi dalam survei menilai The Fed berpeluang menaikkan suku bunga acuan.

"Kekhawatiran pasar mungkin meningkat menjelang rapat The Fed tersebut. Kondisi ini berpotensi memicu berlanjutnya kecenderungan dana asing keluar alias capital outflow dan kembali menekan rupiah," tulis Phintraco dalam laporan, Jumat (27/10)

Phintraco Sekuritas menyebut saham-saham yang sensitif terhadap nilai tukar dan interest rate, khususnya sektor keuangan perlu diwaspadai. "Jangan terlalu agresif dalam merespons peluang buy on support ," katanya. 

Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova memprediksi level support IHSG berada di level 6.700, 6.666, 6.633. Sementara itu, level resisten berada di 6.869, 6.968 dan 7.020

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sementara itu, resisten merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan beberapa saham, yakni:

  • Hold atau buy on weakness saham PT Aneka Tambang Tbk alias ANTM dengan rentang harga 1.700 - 1.720
  • Buy on weakness saham BCAatau BBCA dengan rentang harga 8.500 - 8.700
  • Buy on weakness saham BNI alias BBNI dengan rentang harga 4.750 - 4.800.
  • Buy on weakness saham PT Barito Pacific Tbk atau BRPT dengan rentang harga 890 – 925
  • Buy on weakness saham PT Unilever Indonesia Tbk alias UNVR dengan rentang harga 3.900 - 3.950
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail