Bursa Efek Indonesia mencatat minat perusahaan menggalang dana melalui aksi korporasi penawaran umum perdana saham atau initial public offering/IPO masih cukup tinggi. Saat ini, di pipeline pencatatan saham bursa masih terdapat 28 perusahaan yang akan melakukan IPO.
Direktur Penilain Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia menuturkan, aktivitas penghimpunan dana melalui penawaran umum perdana saham di pasar modal Tanah Air sejak awal tahun hingga 27 Oktober 2023 mencapai Rp 53,1 triliun.
"Sampai dengan 27 October 2023 telah tercatat 73 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI,” kata Nyoman, dikutip Minggu (29/10).
Secara perinci, dari 28 perusahaan yang berada di pipeline tersebut, kata Nyoman, berdasarkan klasifikasi aset perusahaan terdiri dari 1 perusahaan aset skala kecil atau memiliki aset di bawah Rp 50 miliar.
16 perusahaan masuk kategori aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar. Kemudian, 11 perusahaan aset skala besar atau di atas Rp 250 miliar.
Berikut rincian sektornya:
- 4 Perusahaan dari sektor barang baku
- 5 Perusahaan dari sektor barang konsumen non primer
- 4 Perusahaan dari sektor barang konsumen primer
- 3 Perusahaan dari sektor energi
- 0 Perusahaan dari sektor finansial
- 1 Perusahaan dari sektor kesehatan
- 4 Perusahaan dari sektor industri
- 4 Perusahaan dari sektor infrastrukture
- 0 Perusahaan dari sektor properti & real estate
- 3 Perusahaan dari sektor teknologi
- 0 Perusahaan dari sektor transportation & logistik
Sebagaimana diketahui, pada 2024 nanti, BEI menargetkan pencatatan 230 efek dari seluruh instrumen, mulai dari pencatatan saham, sukuk, obligasi, dan efek lainnya.
"Target tersebut diharapkan dapat dicapai melalui pelaksanaan kegiatan sosialisasi untuk perusahaan tercatat dan calon perusahaan tercatat," kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman dalam konferensi pers hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Kamis (26/10).