Gerak IHSG Diprediksi Terbatas, Analis Jagokan Saham ASII hingga BBRI

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU
Karyawan memotret layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
30/10/2023, 06.27 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi konsolidasi atau bergerak mendatar pada perdagangan awal pekan ini, Senin (30/10). Jumat akhir pekan lalu, IHSG ditutup naik 0,66% ke level 6.758 dengan kapitalisasi pasar Rp 10.561 triliun. 

Phintraco Sekuritas mengatakan pasar akan mengantisipasi hasil keputusan The Federal Open Market Committee (FOMC) atau dewan kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve pada 1 November 2023 waktu setempat. Bank Sentral AS ini diperkirakan akan menaikkan The Fed Rate sebesar 25 basis poin (bps).

"Antisipasi pasar menjelang FOMC The Fed berpotensi memicu kecenderungan capital outflow dan kembali menekan nilai tukar Rupiah," tulisnya dalam riset, Senin (30/10).

Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham defensif dan berpotensi menguat antara lain PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).

Selanjutnya, saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) pada Senin (30/10).

Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 6.700, 6.666 dan 6.633. Sedangkan level resisten berada di 6.821, 6.908 dan 6.968.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resisten merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan buy on weakness atau beli di harga bawah pada saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dengan rentang harga 2.600-2.670. Selanjutnya, buy on weaknesss pada saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan rentang harga 1.300-1.400.

Investor juga direkomendasikan hold atau buy on weakness pada saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan rentang harga 5.450-5.550.

Selain itu, hold pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan target harga terdekat di 5.300. Terakhir, Ivan merekomendasikan pada saham PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) dengan rentang harga 600-620.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail