ICDX: Kinerja Perdagangan Berjangka Komoditi di 2024 Makin Menarik

Katadata/Lona Olavia
Tampak dalam gambar (ki-ka) ; *Anang E Wicaksono*, _Head of ICDX Learning Centre_, *Girta Yoga*, _Research and Development ICDX_ , *Fajar Wibhiyadi,* _Board Member ICDX Group_, *Nursalam*, _Direktur Utama ICDX_, dan *P Giri Hatmoko*, _Head of Corporate Communication ICDX Group_ disela-sela ICDX Outlook 2023 di Jakarta, Rabu 13 Desember 2023.
Penulis: Lona Olavia
13/12/2023, 20.16 WIB

Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) memproyeksikan kinerja perdagangan berjangka komoditi akan meningkat di tahun 2024.

Optimisme ini sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2024 diprediksi lebih baik dari tahun ini yaitu di kisaran 4,5% - 5,3%.

“Meskipun tahun 2024 Indonesia memiliki agenda nasional yaitu Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden, namun kami memiliki keyakinan kegiatan tersebut tidak banyak memberikan dampak negatif di sektor perdagangan berjangka komoditi. Pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan membaik akan menjadi katalis positif terhadap industri ini,” ucap Direktur Utama ICDX Nursalam, di Jakarta, Rabu (13/12). 

Nursalam menambahkan, pada tahun 2024, ICDX akan memfokuskan pada pengembangan dan peningkatan trasaksi multilateral. Hal ini dalam upaya ICDX untuk membawa perdagangan berjangka komoditi sebagai sarana hedging dan lindung nilai komoditas.  Saat ini, ICDX memiliki produk multilateral yaitu GOFX yang berupa kontrak emas, minyak mentah, serta mata uang. 

Sebagai catatan, sepanjang tahun 2023 sampai November ICDX mencatat total transaksi perdagangan sebanyak 5,76 juta lot, meningkat 12,81% dibandingkan tahun lalu 5,11 juta lot. Adapun komposisi transaksi di tahun 2023 ini terdiri dari 1,51 juta lot transaksi multilateral dan 4,25 juta lot berupa transaksi di sistem perdagangan alternatif.

Halaman: