The Fed Tahan Suku Bunga, Tiga Sektor Ini Ceria

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/8/2022).
Penulis: Lona Olavia
14/12/2023, 11.02 WIB

Bank sentral Amerika Serikat (The Fed) memutuskan menahan suku bunga acuan di level 5,25–5,50%, sejalan dengan ekspektasi konsensus. The Fed juga mengindikasikan pemangkasan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2024.

Merespons keputusan The Fed tersebut, indeks saham AS – DJIA, S&P500, dan NASDAQ – mengalami kenaikan sekitar 1,4% pada Rabu (13/12) waktu setempat.

Investment Analyst Lead Stockbit Edi Chandren dalam risetnya, Kamis (14/12) mengatakan, reaksi positif atas sinyal pemangkasan suku bunga The Fed juga berpotensi terjadi pada IHSG. Terutama bagi sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga seperti teknologi, properti, dan perbankan.

Menilik data Stockbit pada perdagangan Kamis (14/12) pukul 10.45 WIB, dari tiga sektor itu, penguatan paling tinggi terjadi di sektor teknologi 3,7%, disusul properti 1,7%, dan keuangan 1,3%.

Di sektor teknologi, dua saham milik Toto Sugiri yakni PT Indointernet Tbk (EDGE) dan PT DCI Indonesia Tbk (DCII) naik paling tinggi. EDGE melambung 19,8% ke Rp 6.050 dan DCII lompat 11,19% ke Rp 46.700 per sahamnya.

Sementara di sektor properti, PT Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) naik paling tinggi dengan pencapaian 6% menjadi Rp 53 per saham. Sedangkan di sektor perbankan, bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) naik paling kencang dengan 9,9% menjadi Rp 466 per saham.