Investasi di pasar saham merupakan salah satu upaya untuk mendatangkan keuntungan atau cuan. Namun pada kenyataannya, investasi di pasar saham ternyata memerlukan strategi agar tidak salah langkah. Sebab jika salah langkah, yang didapatkan bukan keuntungan melainkan kerugian.
Misalnya saja seperti orang terkaya di dunia Warren Buffet. Saat ini, pria yang dijuluki The Oracle of Omaha ini tercatat memiliki kekayaan bersih senilai US$ 117,5 miliar atau setara Rp 1.829,82 triliun. Kekayaan yang diraih Buffet salah satunya berasal dari investasi saham.
Dalam berinvestasi, Buffet menerapkan beberapa strategi seperti value investing, yaitu metode untuk membeli saham di bawah harga wajarnya atau sering disebut dengan undervalued stock, untuk kemudian dijual di harga yang lebih tinggi.
Buffet memiliki tips dalam menjalankan investasi sahamnya yang sudah dirangkum oleh Mr. Cuan Katadata, yaitu:
1. Perhatikan kualitas perusahaan
Dalam berrinvestasi, kualitas perusahaan menjadi salah satu hal yang sangat penting. Warren Buffet tidak berinvestasi pada barang rongsokan. Satu kunci yang dia pegang dari dulu yaitu tidak akan beli barang yang tidak jelas dan tidak dia mengerti meskipun harganya murah.
2. Tidak latah mengikuti tren
Kerap kali di pasar saham ada barang atau disebut saham biasanya 'digoreng' untuk tujuan tertentu. Oleh karena itu, Buffet meminta investor harus menemukan jati diri dalam berbisnis. Jangan latah atau sekedar mengikuti tren tanpa memahami fundamentalnya.
3. Berinvestasi di harga rendah
Jangan takut jika kondisi pasar sedang lesu. Dalam dunia investasi, pasar yang sedang mengalami penurunan hebat, merupakan hal yang biasa. Buffet justru menyebut lesunya pasar bisa menjadi momen untuk mencari keuntungan atau bahasa lainnya cuan. Strategi ini juga kerap disebut averaging down, alias beli saham saat harganya sedang turun.
Buffet menyebut, "To be fearful when others are greedy and to be greedy and to be greedy only when others are fearful". Artinya, saat orang lain enggan masuk ke pasar, justru kita masuk ke pasar. Saat semua orang sedang euforia dalam suatu barang, saatnya kita take profit.
4. Berinvestasi jangka panjang
Jangan berangan-angan untuk berivestasi jangka pendek, lalu dengan sekejap akan mendapatkan keuntungan. Berpikirlah dengan cara yang dewasa, perhitungkan untuk 10 tahun ke depan.
5. Menerapkan dasar strategi value investing
Terapkan dasar value insting ala Warren Buffet yakni dengan memperhatikan indikator fundamental perusahaan seperti berikut ini:
- Price to book value atau rasio harga terhadap nilai buku
PB rasio yang rendah mengindikasikan bahwa saham yang diperdagangkan di bawah nilai aset bersih per lembar saham. Ini menciptakan peluang investasi bag para investor.
- Price to earning ratio atau ratio harga terhadap laba per saham
Dalam rasio yang rendah menunjukkan harga saham yang diperdagangkan berada pada harga yang lebih redah dibandingkan dengan labanya. Ini bisa mengindikasikan potensi under valuation dan peluang beli dengan harga diskon.
- Kesehatan keuangan
Setiap calon investor maupun investor, wajib melihat catatan perusahaan dengan utang yang rendah. Sebab perusahaan dengan jumlah utang yang rendah, memiliki banyak fleksibilitas dalam menjalankan operasionalnya.
- Dinamika laba positif
Laba cenderung mempengaruhi harga saham. Lebih baik jika perusahaan yang baru-baru ini telah menunjukkan peningkatan laba dan memiliki proyeksi peningkatan laba yang positif ke depannya.