Persetujuan ETF Bitcoin (BTC) oleh Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat disinyalir akan diberikan pada Rabu (10/1) waktu Amerika. Ini adalah batas waktu terakhir bagi SEC untuk menyetujui atau menolak permohonan dari perusahaan pertama yang meminta restu SEC untuk ETF Bitcoin spot.
Menilik pergerakan harga Bitcoin jelang pengesahan tersebut, berdasarkan Coinmarketcap Rabu (10/1) pukul 10.05 WIB, BTC terpantau berada di posisi US$ 46.024,59. Nilai itu turun 1,83% dibandingkan perdagangan satu hari sebelumnya, namun menguat 1,6% dalam sepekan.
BTC bahkan pada pukul 04.15 WIB dini hari sempat hampir menggapai level US$ 48.000 tepatnya US$ 47.880, namun tiba - tiba turun ke zona merah.
Direktur Bitget Ryan Lee mengatakan, topik ETF BTC spot selalu menjadi topik hangat pada industri kripto. Sebenarnya hal ini bukanlah hal baru yang terjadi di tahun ini karena perkembangan berita tentang persetujuan ETF BTC sudah dimulai sejak tahun 2023 lalu, namun keputusan persetujuan oleh SEC masih belum ada kepastian.
"Namun baru-baru ini, kita dapat melihat bahwa Franklin, Nasdaq, dan Hashdex telah mengajukan permohonan untuk mengoperasikan ETF spot mata uang kripto dan ETF Ethereum spot. Persetujuan ETF BTC spot tidak lagi menjadi sebuah pertanyaan jika, melainkan kapan," katanya dalam riset, Rabu (10/1).
Ryan membandingkan ETF Bitcoin dengan ETF emas spot pada bulan Desember 2023, dana kelolaan (AUM) ETF emas telah mencapai sekitar US$ 209 miliar, dengan setengah dari AUM tersebut berada di Amerika Utara. Saat ini, volatilitas BTC kira-kira 3,6 kali lipat dari emas. Jika ETF BTC spot disetujui, dengan asumsi raksasa keuangan ini ingin berinvestasi di BTC dengan eksposur risiko yang mirip dengan emas, mereka perlu menginvestasikan sekitar US$ 30-40 miliar.
Demikian pula, melihat kembali dampak ETF emas di pasar, ETF yang didukung emas pertama yang diluncurkan di Amerika Serikat adalah SPDR Gold Trust, yang memulai debutnya di NYSE pada tanggal 18 November 2004, dengan harga penutupan emas sebesar US$ 444,3 per ons pada hari itu.
Ketika institusi lain mendapatkan akses ke eksposur emas melalui pembelian ETF, masuknya dana menyebabkan kenaikan harga emas spot yang stabil, mencapai US$ 1.666 per ons pada tahun 2012.
"Dalam hal kita dapat melihat bahwa skenario pada ETF emas juga akan bisa terjadi pada ETF BTC jika disetujui," kata Ryan.
Arbitrase dan Adopsi Regulasi
Setelah SEC menyetujui ETF BTC spot, diharapkan lembaga keuangan di wilayah lain akan mengajukan permohonan untuk bisnis serupa di Amerika Serikat. Untuk mencegah lembaga keuangan besar dan menengah mentransfer dana mereka ke luar wilayah tersebut, pusat keuangan lain seperti London, Hong Kong, Singapura, dan Tokyo juga diharapkan untuk memperkenalkan kebijakan yang terkait dengan ETF BTC spot.
Hal ini pada akhirnya akan mengarah pada globalisasi dan adopsi mata uang kripto secara luas. Selain itu, atribut mata uang kripto kemungkinan besar akan berkembang di luar BTC dan mencakup ETH, stablecoin, serta token lainnya, sehingga lebih banyak orang yang memahami pentingnya mata uang kripto.
Prakiraan Situasi Pasar
Bitcoin, pada tanggal 10 Januari 2024, menurut Ryan dapat mengalami kenaikan harga menjadi sekitar US$ 48.000 hingga US$ 50.000 melalui persetujuan ETF spot. Kondisi pasar diperkirakan akan dipengaruhi oleh pengakuan dan investasi yang terkait dengan ETF tersebut. Jika ETF disetujui, hal ini dapat meningkatkan permintaan pasar secara signifikan, yang mendorong tren kenaikan harga Bitcoin.
Namun, pergerakan harga di masa depan juga akan dipengaruhi oleh arus masuk modal lebih lanjut ke ETF Bitcoin. Kelimpahan atau kelangkaan dana akan memainkan peran penting dalam sentimen pasar dan fluktuasi harga, yang menentukan apakah harga Bitcoin akan terus naik atau mengalami penurunan.
"Peristiwa ini dapat memicu volatilitas pasar yang tinggi, dan investor harus memantau dengan cermat reaksi pasar pasca persetujuan ETF, serta aliran dana, untuk merumuskan strategi investasi mereka dengan lebih baik," ujar Ryan.