Robert Kiyosaki dan Stanchart Prediksi Harga Bitcoin, Bisa Auto Kaya

123rf.com/traviswolfe
Ilustrasi bitcoin, crytocurrency, mata uang kripto
Penulis: Lona Olavia
10/1/2024, 15.57 WIB

Penulis buku Rich Dad Poor Dad, Robert T Kiyosaki merevisi ke atas prediksi soal harga  Bitcoin (BTC). Dari target semula US$ 120.000 atau Rp 1,8 miliar menjadi US$ 150.000 atau Rp 2,3 miliar dalam jangka pendek.

Dikutip dari Coingape, Rabu (10/1), Kiyosaki menyatakan revisi ini dipicu antisipasi terhadap potensi pengesahan ETF Bitcoin oleh Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat pada Rabu (10/1) waktu Amerika.

Mengekspresikan kepuasannya atas keputusan investasi masa lalunya di X, Kiyosaki berseru, “Bitcoin ETF. Yay. Senang saya membelinya bertahun-tahun yang lalu. Bitcoin segera menjadi US$ 150k.”

Kiyosaki menambahkan, ketika semua orang menunggu persetujuan ETF Bitcoin pertama, ia mengaku lebih memilih untuk melihat lebih jauh. Ia bertaruh pada Bitcoin halving mendatang yang dijadwalkan sekitar bulan April 2024.

Bahkan baru-baru ini melalui X, ia mengimbau para pengikutnya agar tetap mendapat informasi tentang perkembangan Bitcoin di masa depan. Bitcoin halving adalah sebuah acara yang telah diprogram sebelumnya yang bertujuan untuk menurunkan inflasi dengan mengurangi jumlah BTC baru yang dibuat.

“Bitcoin halving akan segera terjadi. Harap perhatikan,” tulisnya.

Ia pun menyatakan bahwa pemegang Bitcoin mungkin merasakan hasil keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang menganut tabungan tradisional.

Senada, Standard Chartered  (Stanchart) telah membuat prediksi yang berani mengenai masa depan Bitcoin. Bank multinasional asal Inggris ini memproyeksikan Bitcoin akan mencapai US$ 200.000 atau Rp 3,1 miliar pada akhir tahun 2025. Nilai tersebut mencerminkan kenaikan lebih dari 300% dari perdagangannya saat ini.

Mengutip coinmarketcap Rabu (10/1) pukul 15.40 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 45.756,23. Nilai itu turun 2,15% dari satu hari sebelumnya, namun naik 1,28% dibandingkan pekan lalu. Sedangkan pada pukul 04.15 WIB dini hari, BTC sempat hampir menggapai level US$ 48.000 tepatnya US$ 47.880, namun tiba - tiba turun ke zona merah.

Mengutip CryptoPotato, ETF Bitcoin spot diperkirakan akan segera menerima persetujuan dan dapat menyerap aliran senilai US$ 50 miliar hingga US$ 100 miliar dalam setahun.

Bank tersebut mendasarkan perkiraan arus masuknya pada kinerja ETF emas pertama yang memasuki pasar AS pada bulan November 2004.

Pemimpin Riset Aset Digital Standard Chartered, Geoff Kendrick memperkirakan ETF Bitcoin akan memicu keuntungan dengan besaran yang sama, namun dalam jangka waktu yang lebih singkat hanya satu hingga dua tahun. Sebab pasar ETF Bitcoin diperkirakan akan berkembang lebih cepat.