Emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) masih menyimpan Rp 9,33 triliun dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di berbagai instrumen seperti deposito, obligasi dan reksa dana. Nilai ini masih tersisa 47% atau hampir separuh dari seluruh dana IPO yang diraih Bukalapak di pasar modal sebesar Rp 21,32 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur atau Corporate Secretary Bukalapak, Teddy Nuryanto Oetomo menyampaikan dari jumlah Rp 9,33 triliun tersebut, terdapat dana yang disimpan di tiga akun deposito yang totalnya Rp 5,89 triliun dengan bunga 6% hingga 7%.
Tak hanya itu, emiten grup Emtek (EMTK) tersebut juga menempatkan dana dari hasil IPO pada Juli 2021 di empat akun giro dengan total dana Rp 130 miliar dengan bunga 0-6%. Selanjutnya, BUKA menempatkan Rp 375 miliar dana IPO pada dua reksa dana dengan imbal hasil 3,39% dan 4,67%.
Kemudian, BUKA juga menanamkan dana hasil IPO senilai Rp 3,309 triliun pada 13 seri obligasi dengan imbal hasil dari 4,13% hingga 8,2%. Dana hasil penawaran umum yang telah digunakan selama 2,5 tahun mencapai Rp 11,98 triliun atau setara dengan 56,1% dari seluruh emisi.
Sedangkan pada enam bulan sebelumnya, laporan BUKA menunjukkan alokasi dana hasil IPO sebesar Rp 9,23 triliun atau 43,32%, dengan penempatan utama pada deposito dan reksa dana.Per laporan per 30 Juni 2023, tercatat bahwa BUKA memiliki lima akun deposito dengan total Rp6,4 triliun dan bunga berkisar antara 5,5% hingga 6%.
Sebelumnya, nilai penawaran saham perdana BUKA mencapai Rp 21,9 triliun atau terbesar sepanjang sejarah. Nilai IPO Bukalapak berasal dari penawaran sebanyak 25,76 miliar unit saham biasa yang mewakili 25% dari seluruh modal setelah IPO. Kala itu, harga saham yang ditawarkan kepada masyarakat senilai Rp 850 per saham.
Berdasarkan prospektus, dana yang berhasil diraup tersebut sekitar 66% akan digunakan untuk keperluan modal kerja. Sisanya digunakan untuk modal kerja entitas anak, yaitu sekitar 15% dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia dan sekitar 15% untuk PT buka Usaha Indonesia.
Lalu sekitar 1% untuk PT Buka Investasi Bersama, sekitar 1% untuk PT Buka Pengadaan Indonesia, sekitar 1% untuk Bukalapak Pte. Ltd, dan 1% untuk PT Five Jack.
Adapun rencana penggunaan dana adalah untuk modal kerja. Yakni, untuk modal kerja perseroan Rp 7,03 triliun, modal kerja PT Buka Mitra Indonesia Rp 3,19 triliun, modal kerja PT Buka Usaha Indonesia Rp 3,19 triliun, modal kerja PT Buka Investasi Bersama Rp 213,25 miliar, dan modal kerja PT Buka Pengadaan Indonesia Rp 213,25 miliar.