Prabowo Minta Investor Pasar Modal Berhati-hati, OJK Kena Sentil

Katadata/Nur Hana Putri Nabila
Capres nomor urut dua Prabowo Subianto menyambangi Bursa Efek Indonesia
1/2/2024, 09.45 WIB

Calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto menyoroti meningkatnya kasus penipuan di pasar modal Indonesia. Prabowo menekankan bahwa maraknya tindakan penipuan di pasar modal disebabkan oleh kelalaian. Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi para investor. 

Menurutnya, penanganan terhadap pelanggaran di pasar modal seharusnya menjadi tanggung jawab Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ia menyebut bahwa fraud terjadi karena adanya kelalaian mekanisme pengawasan, yang merupakan wilayah tugas OJK.

“Tapi yang paling inti para investor harus hati-hati dan harus belajar," ujar Prabowo dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024, Rabu (31/1) kemarin.

Tak hanya itu, Prabowo menyebut bahwa fenomena pelanggaran di pasar modal, termasuk praktik investasi bodong, tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga menjadi masalah serius di berbagai negara. Ia menegaskan bahwa masalah ini merupakan penyakit yang sudah ada selama ratusan tahun dan terjadi di mana-mana. Banyak orang berupaya menipu klien, kata Prabowo, hal ini merupakan ancaman klasik di pasar modal.

“Di setiap pasar modal pasti ada fraud," ujar Prabowo.

Jika terpilih sebagai presiden, Prabowo yang saat ini menjabat sebagai menteri pertahanan itu mengatakan akan memperketat regulasi dan penegakan hukum di pasar modal. Hal itu guna mencegah pelanggaran, termasuk melaksanakan uji tuntas (due diligence) dan pemeriksaan latar belakang.

Tak hanya itu, Prabowo juga mengingatkan para investor untuk berhati-hati, mengingat banyak emiten yang menggunakan penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) sebagai strategi keluar, meskipun secara fundamental kinerjanya kurang baik.

“Kalau ada pedagang pasar modal yang tabrak lari, harus dihindari,” ucapnya.

Sebelumnya, OJK mengenakan sanksi administratif atas pemeriksaan kasus di pasar modal kepada 165 pihak sepanjang 2023. Sanksi administratif terdiri dari denda sebesar Rp 86,93 miliar, 15 pencabutan izin, 1 pembekuan izin, 73 perintah tertulis, dan juga 26 peringatan tertulis.

Seiring dengan hal itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) turut menanggapi hal tersebut. Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, pihaknya mendukung rencana Prabowo untuk meningkatkan penegakkan hukum di pasar modal. Hal itu karena perlindungan investor merupakan salah satu fokus utama dari BEI.

“Kalau dari Bursa selama ini, ada tiga hal yang selalu kami tekankan, yakni pendalaman pasar, perlindungan investor, konektivitas dengan bursa-bursa regional. Poin keduanya adalah perlindungan investor,” ujar Jeffrey kepada wartawan di Gedung BEI pada Rabu, (31/1).

Jeffrey mengatakan, perlindungan investor merupakan hal yang sangat penting bagi otoritas pasar modal, dan BEI menyambut baik jika ada kandidat capres yang fokus terhadap hal tersebut.

Adapun pada Rabu (31/1) sore kemarin, Prabowo Subianto datang mendadak ke BEI. Jeffrey mengatakan kunjungan Prabowo tersebut ingin melihat keadaan Gedung BEI. Tak hanya itu, kata Jeffrey, bursa juga menceritakan soal kondisi pasar modal terkini. Selain Prabowo, Garibaldi Thohir atau Boy Thohir, Pieter Tanuri, dan Maruarar Sirait juga ikut mendampingi Prabowo Subianto.

“Terima kasih kepada Pak Prabowo atas perhatiannya kepada pasar modal. Dan tentunya kami juga sangat terbuka,” ucap Jeffrey

Reporter: Nur Hana Putri Nabila