BEI Blak-blakan Soal Peningkatan Investor di Tengah Sentimen Pemilu

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Pengunjung melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (29/12/2022).
19/2/2024, 16.07 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara perihal dampak pemilihan umum (Pemilu) 2024 ke pasar modal Indonesia.

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik menyebut Pemilu yang berpotensi satu putaran itu tidak memberikan dampak signifikan pada peningkatan jumlah investor di pasar modal Indonesia. 

Ia juga menegaskan bahwa target pertumbuhan jumlah investor tetap sebesar 2 juta hingga akhir 2024 ini. Adapun pada Januari 2024, jumlah investor di pasar modal sudah mencapai 12,32 juta single investor identification (SID).

"Terlepas apakah kegiatan Pemilu ini berlangsung satu putaran atau dua putaran, harusnya tak berpengaruh kepada aktivitas kegiatan bursa untuk mencapai target itu," kata Jeffrey kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Senin (19/2).

Sejak awal tahun, ia mengungkapkan bahwa bursa telah menarik sekitar 170 ribu investor baru. Selain itu, jumlah SID mencapai 12,16 juta pada bulan Desember 2023 lalu. 

Seiring dengan hal itu, beberapa faktor sentimen juga mempengaruhi kenaikan tersebut, termasuk potensi pertumbuhan investasi di pasar modal. Sepanjang tahun 2023, kata Jeffry, IHSG mencatat pertumbuhan sebesar 6,1%.

Sebelumnya, Sinarmas Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menunjukkan pertumbuhan signifikan saat memasuki 2024 yang merupakan tahun politik. IHSG berpotensi menembus level 7.700 bahkan bisa ke level 8.000-an. 

Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati optimistis IHSG akan menyentuh level 7.700. Namun, Ike menyebut level 7.700 dapat dicapai jika pemilihan calon presiden dan wakil presiden berjalan satu putaran. Pelaku pasar cenderung lebih optimistis jika kondisi ekonomi dan politik tetap stabil dengan probabilitas 80% untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) satu putaran. 

“Kalau (Pilpres) dua putaran, IHSG sangat sulit ke 7.700. Pemilihan capres-cawapres (jika terjadi putaran kedua) sekitar Juni, itu ada waktu tunggu baru lagi buat IHSG,” kata Ike dalam Market Outlook bertajuk “Analisis Debat Capres: Prediksi Tren Pasar Modal” pada Rabu (20/12). 

Tidak peduli siapa presidennya, asalkan situasi politik bisa selesai dengan cepat maka pasar modal akan lebih cepat stabil. Ia menyebut stabilnya kondisi politik akan menguntungkan pasar saham sebab akan mendorong pasar saham lokal untuk lebih cepat mengikuti pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS).

Reporter: Nur Hana Putri Nabila