Gerak IHSG Diramal Terbatas, Saham BBRI hingga UNTR Bisa jadi Pilihan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak terbatas pada perdagangan Jumat (23/2). Kamis kemarin, IHSG ditutup melemah 0,13% ke level 7.339 dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 11.674 triliun.
Phintraco Sekuritas menjelaskan, sentimen dari dalam negeri, pasar merespons secara negatif terhadap rilis data transaksi berjalan Indonesia yang mengalami defisit 1,3 miliar pada kuartal keempat tahun lalu, naik dari US$ 1 miliar pada kuartal sebelumnya. Kenaikan transaksi berjalan ini sejalan dengan perlambatan kinerja ekspor pada Januari 2024, yang tercatat mengalami penurunan 8,06% secara tahunan.
Dari sisi regional, pasar menantikan rilis data Cina house price index yang dijadwalkan hari ini. Dalam hal ini diperkirakan indeks harga rumah di Cina akan mengalami penurunan menjadi 0,7%, dibandingkan dengan angka pada bulan Desember 2023 yang 0,4%. Penurunan ini dipicu oleh perlambatan perekonomian di Cina yang menyebabkan terjadinya perlambatan dalam pertumbuhan harga properti di negara tersebut.
"Dampaknya berpotensi memperkuat pengaruh ketidakpastian dalam pasar keuangan global utamanya regional Asia," tulis Phintraco dalam risetnya, Jumat (23/2).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham seperti PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk (ULTJ), PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dan PT Elnusa Tbk (ELSA).
Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 7.277, 7.200, 7.099 dan 7.021. Sedangkan level resistance berada di 7.402, 7.503 dan 7.606.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan hold atau trading buy pada saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dengan rentang harga 2.550-2.650. Lalu hold atau accumulative buy pada saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dengan target harga terdekat Rp 10.150. Serta hold atau trading buy pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan rentang harga 6.100-6.200.
Rekomendasi selanjutnya yakni buy on weakness pada saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dengan rentang harga 1.100-1.150. Ivan turut merekomendasikan trading buy pada saham PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan rentang harga 22.600-22.850.