GoTo Peopleverse Fund (GPF), salah satu pemegang saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali memangkas porsi kepemilikan sahamnya di emiten teknologi berkapitalisasi jumbo tersebut.
Pemangkasan itu terjadi jelang GOTO yang akan mengumumkan hasil laporan keuangan kuartal empat 2023. Melansir pengumuman yang diterbitkan GOTO dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen perseroan akan mengadakan conference call untuk membahas laporan keuangan kuartal keempat atau sepanjang tahun 2023 pada Selasa (19/3) mendatang pukul 19.00 WIB dan jam 8 pagi waktu Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan publikasi Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengenai laporan investor dengan kepemilikan saham di atas 5%, pada pertengahan Maret ini GPF melepas sebanyak 10,41 juta lembar saham GOTO. Transaksi dibantu oleh Stockbit Sekuritas Digital.
Aksi lego saham itu menyebabkan kepemilikan saham GPF di GOTO menjadi 62,05 miliar saham pada 14 Maret 2024. Dari sebanyak 62,07 miliar saham pada 1 hari sebelumnya. Secara persentase masih di 5,17%.
Namun pemegang saham GOTO lainnya dengan persentase di atas 5% yakni Taobao China Holding Limited dan SVF GT Subco (Singapura) Pte terpantau masih bertahan dengan kepemilikan sahamnya.
Taobao tercatat menggenggam 88,53 miliar saham GOTO atau setara 7,37%. Sedangkan perusahaan investasi raksasa global Softbank lewat anak usahanya SVF GT Subco menguasai 91,10 miliar atau setara 7,58%.
Selain itu, masa penguncian saham GOTO seri B akan segera dibuka. Sebagaimana diketahui GOTO memiliki struktur pemegang saham dengan dua jenis seri. Seri A atau saham biasa dan saham seri B atau saham dengan hak suara multiple. Hal ini tertulis di prospektus GOTO saat akan melantai di BEI.
Direktur GOTO Pablo Malay sebelumnya mengatakan, larangan untuk pengalihan saham seri B akan berakhir pada akhir Maret 2024 sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau POJK. Dalam POJK No. 22 Tahun 2021, setiap pemegang saham seri B dilarang untuk mengalihkan sebagian maupun seluruh kepemilikannya pada saham seri B selama dua tahun sejak tanggal efektif atau dua tahun sejak menjadi perusahaan terbuka.
"Namun demikian, saat ini kami belum menerima informasi apapun terkait rencana untuk menjual saham seri B," katanya dalam paparan publik insidentil virtual, Rabu (28/2).
Sementara menyoal harga sahamnya, jika menelisik dari data akhir perdagangan Jumat (15/3) saham GOTO berada di level Rp 71 per saham usai naik 1,43%. Dalam sebulan perdagangan saham GOTO mengalami penurunan 16,47%. Sedangkan setahun ini saham gabungan Gojek dan Tokopedia tersebut sudah melemah 41,32%.
Saham GOTO juga masuk sebagai salah satu saham yang banyak dibeli asing dengan nilai Rp 55 miliar pada akhir pekan ini.