Indeks Wall Street Menguat, Saham Spotify Melonjak 11,4%

Antara
Ilustrasi - Bursa Wall Street. ANTARA/Reuters/Mike Segar
24/4/2024, 06.23 WIB

Indeks bursa Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan hari Selasa (24/4) karena berbagai perusahaan kompak membukukan laporan keuangan positif. Hal itu meredakan kekhawatiran investor wall street terkait tingginya tingkat suku bunga. 

Indeks Dow Jones Industrial Average naik sebesar 263,71 poin  atau sekitar 0,69% menjadi 38.503,69. Sementara S&P 500 terapresiasi 1,2% menjadi 5.070,55, dan Nasdaq Composite juga tumbuh sebesar 1,59% dan berakhir di level 15.696,64.

Di samping itu, saham Spotify melonjak sebesar 11,4% setelah berhasil melampaui perkiraan Wall Street untuk kuartal pertama dan optimistis bukukan laporan yang positif untuk kuartal kedua. Saham UPS juga naik sebesar 2,4% setelah perusahaan pengiriman ini melampaui ekspektasi pendapatannya.

Tak hanya itu saham GE Aerospace juga melesat sebesar 8,3% setelah melaporkan laba yang lebih baik dari yang diantisipasi sebelumnya. 

Namun, saham PepsiCo turun sebesar 2,9% setelah mengumumkan bahwa penarikan produk dan penurunan daya beli konsumen berpenghasilan rendah berdampak negatif pada permintaan di Amerika Serikat.

Di samping itu, Tesla dijadwalkan untuk melaporkan pendapatannya setelah jam perdagangan, diikuti oleh Meta Platforms pada Rabu (24/4) sore. Kemudian perusahaan induk Google, Alphabet, dan Microsoft akan melaporkan hasil keuangan mereka pada hari Kamis (25/4).

 Data FactSet menunjukkan bahwa sekitar 20% dari perusahaan yang terdaftar di S&P 500 telah melaporkan pendapatannya hingga Selasa (23/4). Dari perusahaan-perusahaan tersebut, sebanyak 76% telah berhasil mengalahkan ekspektasi analis.

 Pada perdagangan kemarin, Wall Street bergairah diikuti oleh aksi pembelian dari para investor. Hal itu karena investor memanfaatkan pelemahan harga saham-saham teknologi setelah penjualan besar baru-baru ini, terutama pada saham-saham kunci seperti Nvidia. Akibatnya, saham-saham tersebut terpukul akibat kekhawatiran meningkatnya angka inflasi dan prospek kenaikan suku bunga

"Ekuitas telah mengalami penjualan terbaik dalam 30 tahun terakhir. Namun, karena pemain utama seperti AI + Mag7 turun, kinerja yang mengecewakan dapat mempercepat kerugian, bahkan opsi risiko tampaknya diabaikan," tulis Ahli Strategi Barclays, Stefano Pascale dikutip CNBC, Rabu (24/4). 

Di sisi lain, imbal hasil Treasury melemah setelah data manufaktur AS mencapai level terendah dalam empat bulan. Indeks Pembelian Manajer (PMI) manufaktur AS versi S&P Global Flash menunjukkan angka 49,9, menurun dari 51,9 pada  Maret.



Reporter: Nur Hana Putri Nabila