Indeks bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street melonjak pada perdagangan Jumat (3/5) setelah laporan lapangan kerja bulan April yang mengecewakan. Hal itu memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan segera mengurangi tingkat suku bunga
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 450,02 poin atau 1,18%, menjadi 38.675,68. Sementara itu S&P 500 tumbuh 1,26% menjadi 5.127,79 dan mencatatkan hari terbaiknya sejak Februari. Adapun Nasdaq Composite menguat 1,99% dan ditutup di level 16.156,33.
Semua indeks utama mencatat kemenangan pada akhir pekan. Dow dan Nasdaq masing-masing meningkat 1,14% dan 1,43%, sedangkan S&P 500 tumbuh 0,55%.
Di samping itu, Laporan nonfarm payrolls pada Jumat mencatat penambahan 175 ribu pekerjaan pada bulan April. Angka ini di bawah perkiraan 240.000 pekerjaan dari para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.
Kemudian menurut Biro Statistik Tenaga Kerja, tingkat pengangguran naik sedikit menjadi 3,9% dari 3,8% pada bulan sebelumnya. Angka-angka upah juga di bawah perkiraan hingga memberikan sinyal positif bagi inflasi.
Co-chief Investment Strategist John Hancock Investment Management, Emily Roland mengatakan laporan tersebut secara efektif mengurangi kekhawatiran investor bahwa ekonomi mungkin terlalu panas atau mengalami percepatan. Laporan itu juga membangkitkan kembali harapan akan penurunan suku bunga.
Ia menyebut inilah alasan di balik penurunan suku bunga, penguatan obligasi, dan kenaikan pasar ekuitas. “Berita buruk untuk pasar tenaga kerja, berarti the Fed mungkin dapat mulai memangkas suku bunga akhir tahun ini," kata Roland seperti dikutip dari CNBC, Senin (6/5).
Menyusul pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lemah dari perkiraan di bulan April dan kenaikan upah yang moderat, para pedagang memperkirakan suku bunga kedua akan turun pada akhir tahun ini. Menurut data perdagangan berjangka dana Fed dari pelacak harga pasar berjangka FedWatch CME Group, terdapat hampir 50% kemungkinan suku bunga akan turun sebesar 25 basis poin di bulan September.
Setelah laporan tenaga kerja, suku bunga juga mengalami penurunan, yang mengakibatkan imbal hasil Treasury 10 tahun terperosok di bawah 4,5%. Pergerakan ini menguntungkan saham-saham teknologi megapiksel yang sensitif terhadap suku bunga, seperti Nvidia dan Advanced Micro Devices melesat lebih dari 3%.
Saham Microsoft dan Meta Platforms masing-masing naik 2%, sementara sektor teknologi informasi S&P melonjak sebesar 3%. Seiring dengan hal itu, laporan kuartalan yang positif dari komponen utama Dow juga turut berkontribusi pada reli hari Jumat.
Saham Apple meningkat hampir 6% setelah mengumumkan pembelian kembali saham (buyback) senilai US$ 110 miliar. Apple juga mengumumkan catatan laba bersih yang melebihi perkiraan.
Tak hanya itu, saham bioteknologi Amgen melonjak 12% setelah melaporkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan dan memberikan pembaruan positif mengenai obat obesitas yang sedang diuji. Kenaikan saham-saham ini merupakan yang terbesar sejak tahun 2009.