Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,36% ke level 7.179,83 pada perdagangan Rabu (15/5).
Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan pasar menyikapi kebijakan moneter Cina bereaksi terhadap keputusan bank sentral terbaru. Bank Rakyat Cina (PBOC) mempertahankan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah satu tahun tidak berubah di angka 2,5% selama penetapannya di bulan Mei.
Selain itu, investor juga mencermati kebijakan Amerika Serikat yang mengenakan tarif baru terhadap impor Cina senilai US$ 18 miliar, termasuk tarif 100% untuk kendaraan listrik dan 50% untuk komponen tenaga surya. Industri lain seperti baja dan aluminium, semikonduktor lama, mineral penting, dan produk medis juga terkena dampaknya.
"Sementara dari dalam negeri, katalis positif indeks IHSG ditopang dari surplus neraca perdagangan," kata Pilarmas Investindo Sekuritas, Rabu (15/4). Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan neraca perdagangan Indonesia pada April 2024 kembali mencatatkan surplus sebesar US$3,56 miliar.
Pada perdagangan hari ini, nilai transaksi saham di Bursa Efek Indonesia tercatat mencapai Rp 11,97 triliun dengan volume 17,02 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.123.328 kali.
Sebanyak 296 saham menguat, 257 saham terkoreksi, dan 224 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 12.193,83 triliun.
Di sisi lain bursa Asia mayoritas berada di zona merah. Nikkei 225 naik 0,08%,. Shanghai Composite terkoreksi 0,82%, dan Straits Times turun 0,71%.
Seiring dengan IHSG yang berada di zona hijau sektor-sektor mayoritas mengalami kenaikan. Sektor industri dasar menguat 2,43%, paling tinggi dibandingkan sektor lainnya.
Adapun saham di sektor industri dasar yang berada di zona hijau misalnya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 7,29% atau 70 poin menjadi Rp 1.030 per saham. Lalu PT Chandra Asri Paciific Tbk (TPIA) meningkat 8,31% ke posisi Rp 9.125 per saham. Serta PT Timah Tbk (TINS) naik 4,97% atau 45 poin Rp 950 per saham.
Saham top gainers:
- PT Petrosea Tbk (PTRO)
- PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKB)
- PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
- PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
Saham top losers:
- PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
- PT Harum Energy Tbk (HRUM)
- PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).