BPS mencatat surplus neraca perdagangan sebesar US$3,26 miliar pada September 2024. Hal ini menandai surplus berkelanjutan selama 53 bulan sejak Mei 2020.
Surplus Neraca Perdagangan Indonesia diperkirakan berlanjut pada September 2024, meski nilai surplus berpotensi menyusut dan terindikasi tidak berkualitas, didukung penurunan impor bahan baku.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 2,39 miliar pada Juni 2024. Nilai ini turun US$ 0,54 miliar jika dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$ 2,92 miliar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,36% ke level 7.179,83 pada perdagangan Rabu (15/5). Neraca perdagangan yang kembali surplus pada April menjadi katalis bagi IHSG.
Neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2023 mencatat surplus US$ 3,31 miliar atau surplus selama 44 bulan berturut-turut sejak mei 2020. Bagaimana pencapaiannya?
Sejumlah ekonom memprediksi neraca perdagangan Indonesia akan tetap mencatatkan surplus. Walau trennya akan menurun akibat harga komoditas batu bara dan CPO yang tertekan.
Data neraca dagang Oktober akan diumumkan hari ini (15/11). Ekonom memperkirakan, neraca ekspor impor ini masih surplus, tetapi lebih kecil dibandingkan September.
Neraca perdagangan nasional telah surplus selama 41 bulan berturut-turut. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tetap mencermati pelemahan performa ekspor akibat melambatnya perekonomian Cina.