Bursa Sepekan: Asing Borong Saham BBCA dan BBRI, Saham ASII Dilego
Beberapa bank berkapitalisasi jumbo menjadi buruan investor asing selama sepekan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni 1 Juli 2024 sampai dengan 5 Juli 2024. Saham Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menjadi dua saham paling diburu investor asing.
Tercatat saham BBCA dibeli hingga Rp 1,3 triliun, sedangkan BBRI Rp 1,2 triliun. Sementara ututan ketiga ada saham Bank Mandiri (BMRI) yang ramai diborong investoor asing senilai Rp 614,7 miliar.
Di sisi lain saham PT Astra International Tbk (ASII) ramai dilego oleh investor asing senilai Rp 153,8 miliar. Diikuti saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 85,9 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 53,8 miliar.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Kautsar Primadi Nurahad mengatakan, pergerakan investor asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 558,44 miliar. "Sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp5,092 triliun," kata Kautsar dalam keterangan resminya, Sabtu (6/7).
Dalam catatan BEI, Kautsar menjabarkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan sebesar 2,69% pekan ini, menjadi berada pada level 7.253,372 dari 7.063,577 pada penutupan pekan sebelumnya.
Rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini mengalami perubahan 18,79%, menjadi 15,55 miliar lembar saham dari 19,147 miliar lembar saham pada pekan lalu.
Saham-saham yang paling banyak dibeli investor:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 1,3 triliun
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 1,2 triliun
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 614,7 miliar
- PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) Rp 143,8 miliar
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 131,4 miliar
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 112,4 miliar
- PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) Rp 83 miliar
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 79,8 miliar
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Rp 79,3 miliar
Saham-saham yang banyak dijual investor:
- PT Astra International Tbk (ASII) Rp 153,8 miliar
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 85,9 miliar
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 53,8 miliar
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Rp 45,8 miliar
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Rp 43,4 miliar
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 37,6 miliar
- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Rp 33,3 miliar
- PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Rp 26,9 miliar
- PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Rp 26,9 miliar
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp 24,2 miliar