Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi melemah pada perdagangan Jumat (2/8). Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh data ekonomi domestik.
Indeks manufaktur Juli 2024 turun ke posisi kontraktif di 49,3 untuk pertama kalinya sejak September 2021. Pada Juni 2024, indeks manufaktur masih dalam area ekspansi 50,7. Di sisi lain, inflasi total turun ke 2.13% yoy di Juli 2024 dan inflasi inti naik 1.95% di Juli 2024.
''Data inflasi ini mengindikasikan bahwa konsumsi domestik masih solid ditopang oleh harga-harga yang cenderung terkendali di Juli 2024,'' tulis Phintraco Sekuritas dalam riset resminya. Jumat (2/8).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 7.207-7.233, 7.159, 7.099 dan 7.028. Sedangkan level resistance berada di 7.293, 7.374, 7.454 dan 7.500
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan hold pada saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan target harga terdekat di 1.600. Lalu hold atau trading buy pada saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) di rentang harga 2.520-2.660. Serta accumulative buy saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) di rentang harga 6.200-6.350.
Rekomendasi selanjutnya yakni buy on weakness pada saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan rentang harga 3.470-3.670. Ivan turut merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham PT Telekomunikasi Indonesi Tbk (TLKM) dengan rentang harga 2.800-2.830.,