Bursa AS Bangkit Terkerek Pemulihan Bursa Saham Jepang

NYSE
Indeks bursa AS melonjak pada perdagangan hari Selasa (6/8), pulih dari penurunan yang terjadi selama tiga hari berturut-turut.
7/8/2024, 06.33 WIB

Indeks bursa AS melonjak pada perdagangan hari Selasa (6/8), pulih dari penurunan yang terjadi selama tiga hari berturut-turut. Kenaikan saham-saham di Wall Street terjadi setelah investor mengambil jeda dari kekhawatiran resesi dan sentimen positif dari saham-saham di Bursa Jepang yang kembali menguat.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 294,39 poin atau 0,76% dan berakhir di 38.997,66. S&P 500 menguat 1,04% dan ditutup pada 5.240,03. Nasdaq Composite yang berbasis teknologi naik 1,03% dan  berakhir di 16.366,85. 

Sebelas sektor dalam indeks pasar yang lebih luas menunjukkan hasil positif pada hari itu. Beberapa saham teknologi besar juga rebound setelah turun tajam pada hari Senin (5/8). Harga saham Nvidia naik 3,8% sedangkan Meta Platforms naik 3,9%.

Sentimen positif juga didorong oleh rebound pada saham-saham Jepang. Indeks Nikkei 225 mencatat hari terbaiknya sejak Oktober 2008, melejit 10,2%. Lonjakan ini terjadi sehari setelah indeks mengalami sesi terburuknya sejak Black Monday 1987, dengan penurunan sebesar 12,4%.

Ahli Strategi Investasi di Baird Ross Mayfield menyatakan bahwa volatilitas kemungkinan akan tetap tinggi dalam waktu dekat karena carry trade yen terus berlanjut. "Saya tidak akan terkejut jika ada lebih banyak tekanan dalam beberapa minggu mendatang, tetapi saya pikir ketakutan terhadap pertumbuhan ekonomi AS berlebihan," kata Mayfield seperti dikutip CNBC, Rabu (7/8).

Mayfield mengatakan bahwa meskipun pasar tenaga kerja sedikit menurun, kondisinya masih cukup baik dan indikator ekonomi lainnya tetap kuat. Walaupun pasar mungkin masih akan berfluktuasi, ia mengimbau agar investor tidak terlalu khawatir karena dasar-dasar ekonomi AS masih kokoh.

Pergerakan ini terjadi setelah aksi jual besar-besaran pada hari Senin akibat kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS yang mengarah ke resesi. Indeks Dow, yang terdiri dari 30 saham, turun 1.033,99 poin atau 2,6%, sementara S&P 500 turun 3%. Kedua indeks mencatat sesi terburuknya sejak September 2022. Nasdaq Composite juga merosot 3,4%.

Pelonggaran besar-besaran dalam carry trade yen turut menambah volatilitas. Bank of Japan menaikkan suku bunga minggu lalu, yang menyebabkan penguatan yen. Ini memengaruhi pedagang yang meminjam dalam yen (yang lebih murah) untuk membeli aset global lainnya. Namun, yen melemah pada hari Selasa (6/8) setelah lonjakan tajam sebelumnya hingga membuat investor panik karena carry trade.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila