Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berpotensi berfluktuatif pada Selasa (13/8). Sejumlah sentimen eksternal dan domestik akan mewarnai laju indeks dalam negeri. IHSG naik 0,56% ke level 7.297 pada penutupan perdagangan Senin (12/8).
Phintraco Sekuritas menyatakan pasar mengantisipasi data inflasi produsen (Producer Price Index) yang diperkirakan melambat ke 0.1% secara bulanan (mom) pada Juli 2024 dari 0.2% pada Juni 2024.
Data eksternal lain yang diantisipasi adalah penurunan ZEW Economic Sentiment Index di Euro Area dan Jerman di Agustus 2024; dan perkiraan kenaikan tingkat pengangguran di Inggris ke 4.5% di Juni 2024 dari 4.4% di Mei 2024.
Dari domestik, pasar menantikan data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) Juli 2024 yang diperkirakan Kembali catatkan surplus.
''Nilai ekspor diperkirakan lebih baik di Juli 2024 sejalan dengan pertumbuhan nilai impor Cina yang jauh lebih tinggi dari ekspektasi di Juli 2024, tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Selasa (13/8).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Indo Tambang Raya Megah Tbk (ITMG), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS).
Pilarmas Investindo Sekuritas menilai pelaku pasar cenderung menunggu (wait and see) sejumlah data ekonomi dan faktor-faktor yang akan berdampak pada pergerakan IHSG.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp 6,9 triliun, dengan volume transaksi 16,7 miliar saham dan frekuensi sebanyak 940.683 kali.