Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi turun pada perdagangan Senin (19/8). Pasar menantikan rilis risalah Federal Open Market Committee (FOMC) pada 22 Agustus mendatang.
Menurut Phintraco Sekuritas, hasil rapat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) tersebut akan menjadi panduan bagi investor untuk memahami arah kebijakan moneter The Fed setelah munculnya data ekonomi terbaru.
Selain itu, pasar juga menanti hasil tingkat inflasi inti atau core inflation rate di zona euro untuk Juli 2024 yang dijadwalkan rilis pada 20 Agustus, dengan perkiraan tetap stabil di 2,9% yoy. Perkiraan ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi di zona euro masih cukup kuat
“Sementara dari sisi domestik, pasar menantikan pertemuan Rapat Dewan Gubernur BI yang dijadwalkan pada minggu depan (21/8) yang akan membahas mengenai keputusan suku bunga acuan serta arah kebijakan moneter ke depan,” tulis Phintraco dalam analisisnya, dikutip Senin (19/8).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan PT Indika Energy Tbk (INDY).
Sementara Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova, memperkirakan IHSG bergerak ke level support 7.329, 7.230, dan 7.130. Sedangkan level resistance-nya di 7.489, 7.590. 7.654. Selain itu, berdasarkan indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD), pasar saham menunjukkan adanya momentum kenaikan atau bullish.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian. Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Berikut rekomendasi saham BinaArtha Sekuritas:
- Hold dengan target harga terdekat di 765 pada saham PT Aspirasi hidup Indonesia Tbk (ACES)
- Hold atau trading buy pada saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dengan rentang harga 3.200–3.250 dengan target harga terdekat di 3.380
- Buy on weakness pada saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) pada rentang harga 2.650–2.950 di target harga terdekat 2.950.
- Hold atau buy on weakness pada saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan rentang harga 3.800–3.950 dengan harga terdekat 4.160.
- Buy on weakness pada rentang harga 2.850–2.950 pada saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).