Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Hery Gunardi mengatakan, perusahaan belum ada gambaran besaran dividen untuh tahun 2024. BSI masih menunggu arahan dari pemegang saham untuk besaran dividen, salah satunya yakni Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.
Di sisi lain, Hery menjelaskan Bank Syariah Indonesia saat ini sedang memperkuat modal yang berasal dari laba bersih perseroan. Sehingga BSI saat ini sedang berusaha meningkatkan performa bisnis nya dan nilai laba 2024 dapat meningkat.
"Kalau laba besar, laba ditahannya juga besar untuk naikin modal, kalau modalnya kuat kan, ekspansinya juga kuat," kata Hery saat ditemui Gedung Danareksana di Jakarta, Selasa (17/9).
Sebelumnya Hery menyatakan BSI berpotensi membagikan dividen interim tahun ini. Namun Hery tidak dapat memastikan kepastian waktu untuk membagikan dividen interim. Tapi ia optimis perusahaan bisa membayar dividen interim seperti tahun 2024.
Sebagai informasi, dividen interim merupakan dividen bersifat sementara yang dinyatakan dan dibayarkan sebelum laba tahunan perusahaan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Melihat catatan jejak pembagian dividen BRIS sebelumnya, perusahaan menyepakati pembagian dividen tunai Rp 855 miliar dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 17 Mei 2024 .
Nilai dividen yang dibagikan merupakan 15% dari laba tahun buku 2023 yaitu Rp 5,7 triliun. Para pemegang saham akan mendapatkan dividen BSI yakni Rp 18,55 per sahamnya. Jika diakumulasikan, sebesar 85% dari perolehan laba bersih 2023 akan digunakan sebagai laba ditahan.