Bank Raya Bidik Pertumbuhan Kredit Digital Double Digit di Tahun Ini

Dok. Bank Raya
PT Bank Raya Indonesia menargetkan kenaikan dua digit untuk kredit digital hingga akhir 2024, didorong oleh pemotongan suku bunga acuan oleh BI dan peningkatan laba bersih sebesar 115,9% di Semester I
27/9/2024, 13.50 WIB

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) menargetkan pertumbuhan kredit digital mencapai dua digit hingga akhir 2024, setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6%.

Direktur Keuangan Bank Raya Rustarti Suri Pertiwi, optimis bahwa penurunan BI rate akan mengurangi biaya kredit. Ia menargetkan pertumbuhan pinjaman digital sebesar 80% pada tahun ini, dengan harapan tetap berada di angka dua digit. Selain itu, Bank Raya akan memastikan total pinjaman tetap tumbuh positif, meski dalam angka satu digit.

“Itu harapannya kita sih, pasti akan jadi lebih kencang sih, itu masih sesuai dengan target kita,” kata Pertiwi di ??Menara BRILiaN, Jakarta, Jumat (27/9).

Adapun hingga Juni, ia mengatakan total kredit Bank Raya tumbuh sebesar 12%. Menurutnya, hingga akhir tahun, pertumbuhan kredit secara keseluruhan diperkirakan bisa mencapai single digit. Meskipun demikian, digital loan tetap menjadi pendorong utama, dengan pertumbuhan yang diproyeksikan mencapai double digit.

Kinerja Bank Raya Semester I 2024

PT Bank Raya Tbk (AGRO) mencetak laba bersih sebesar Rp 20 miliar pada semester I 2024. Torehan laba tersebut meningkat 115,9% secara tahunan atau year on year (yoy).

Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia juga menyebut torehan positif untuk penyaluran total kredit yang mencapai Rp 6,8 triliun, atau naik 12,1% di kuartal II 2024. Adapun penyaluran kredit digital mencapai Rp 8,1 triliun atau tumbuh 60,3% yoy. 

"Sehingga mendorong pertumbuhan signifikan outstanding kredit digital Bank Raya sebesar 81,5% yoy mencapai Rp 1,5 trilliun," kata Subagia dalam keterangan resmi, Kamis (25/7).

Bank Raya juga berhasil memperbaiki rasio NPL gross menjadi 4,14% dan NPL net sebesar 1,80%. Sementara pada periode sebelumnya, rasio NPL gross Bank Raya tercatat 4,35% dan NPL Nett sebesar 1,75 %.

Pencapaian kinerja juga tercermin dari rasio profitabilitas dan efisiensi Bank Raya yang terus menunjukkan perbaikan. Hal ini tercermin dari perbaikan rasio net interest margin (NIM) menjadi 4,31% dari sebelumnya 3,53%.

Diikuti rasio cost to income ratio (CIR) pada kuartal II 2024 yang membaik dari 82,95% menjadi 52,44%. Berkat profitabilitas yang membaik, Bank Raya juga berhasil membukukan laba bersih Rp 20 miliar dengan kenaikan 115,9% yoy.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila