PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan sejumlah kegiatan signifikan pada pekan yang berakhir 11 Oktober 2024. Sekretaris Perusahaan, Kautsar Primadi Nurahmad, mengungkapkan bahwa dua perusahaan baru telah resmi melantai di bursa, diikuti oleh dua pencatatan obligasi dan sebelas waran terstruktur.
PT Master Print Tbk (PTMR) dan PT Verona Indah Pictures Tbk (VERN) menjadi sorotan dengan pencatatan saham perdana mereka. PTMR, yang beroperasi dalam sektor Barang Baku dengan fokus pada Wadah dan Kemasan, kini menempati posisi ke-36 di BEI sepanjang tahun ini. Sementara itu, VERN, yang bergerak di sektor Barang Konsumen Non-Primer, khususnya Hiburan dan Film, berhasil menempati posisi ke-35.
Tak hanya itu, obligasi II BUMA 2024 dari PT Bukit Makmur Mandiri Utama juga resmi dicatatkan. Dengan pemeringkatan idA+ oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia dan PT Fitch Ratings Indonesia, obligasi ini dikelola oleh PT Bank Rakyat Indonesia sebagai wali amanat. Selain itu, obligasi berkelanjutan IV Bank Panin juga terdaftar, dengan nilai nominal mencapai Rp3,91 triliun dan suku bunga 7,25% per tahun.
Pada Jumat, 11 Oktober, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk menambah daftar dengan pencatatan Obligasi Berkelanjutan VI Adira Finance Tahap IV Tahun 2024, yang menawarkan tingkat bunga bervariasi untuk tiga seri yang berbeda.
Dengan pencatatan terbaru ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI untuk tahun 2024 mencapai 118 emisi dari 71 emiten, dengan nilai total mencapai Rp108,90 triliun. Ini menjadikan total emisi obligasi dan sukuk di BEI berjumlah 594, dengan nilai nominal outstanding mencapai Rp473,35 triliun.
Dalam perkembangan lainnya, Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI) memperkenalkan sebelas waran terstruktur baru, menjadikan total waran terstruktur yang diterbitkan oleh KISI sebanyak 30, semua terhubung dengan saham-saham blue chip dalam indeks IDX30.
Adapun selama periode 7 hingga 11 Oktober, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan tipis sebesar 0,33% menjadi 7.520,602. Meskipun kapitalisasi pasar bursa meningkat menjadi Rp12.532 triliun, rata-rata frekuensi dan volume transaksi harian mengalami penurunan. Investor asing mencatatkan nilai jual bersih yang cukup signifikan, tetapi tetap mencatatkan nilai beli bersih sepanjang tahun ini.