IHSG Diprediksi Melemah, Saham AADI, BBNI hingga TOWR jadi Rekomendasi

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Pekerja melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Jumat (15/11/2024).
13/1/2025, 07.05 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi melemah pada perdagangan Senin (13/1). Phintraco Sekuritas menyatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan. 

Menurut Phintraco penurunan indeks Wall Street lebih dari 1.5% pada Jumat (10/1) akan memberi dampak pada IHSG. Pelemahan ini merespon data US Non-Farm Payrolls naik ke 256 ribu di Desember 2024 dari 212 ribu di November 2024.

Non-Farm Payroll (NFP) merupakan data yang menunjukkan jumlah tenaga kerja di Amerika Serikat, kecuali sektor pertanian, pemerintahan, rumah tangga, dan lembaga-lembaga nonprofit. Selain itu, ada data US Unemployment Rate ke 4,1% di Desember 2024 dari 4,2% di November 2024. 

Data tenaga kerja yang baru dirilis diyakini pasar memvalidasi arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat The Fed yang tidak agresif menurunkan suku bunga di 2025. Unemployment rate atau tingkat pengangguran di Amerika Serikat (AS) adalah persentase dari angkatan kerja yang tidak memiliki pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan.

"Kondisi ini diyakini dapat memicu peningkatan kembali capital outflow dari pasar modal Indonesia. Dengan demikian, waspadai potensi pullback kembali pada IHSG ke kisaran 7.050-7.000, khususnya di awal pekan," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Senin (13/1). 

Pullback dalam saham adalah penurunan harga saham atau pasar secara sementara setelah periode kenaikan. Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bukit Asam TBk (PTBA), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Sementara MNC Sekuritas menyebutkan IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji kembali area resistance di 7.197 dan targetnya berada di 7.305-7.421. Sekuritas memprediksi support IHSG berada di 7.029 dan 6.931. Sementara resisten berada di 7.197 sampai dengan 7.263.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dengan rentang harga 8.225-8.400. Lalu buy on weakness pada saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan rentang harga 1.145 sampai 1.180.

Rekomendasi selanjutnya buy on weakness saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dengan rentang 112-115. Serta buy on weakness saham PT Panin Bank Tbk (PNBN) dengan rentang 1.815 hingga 1.825.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail