Gudang Garam (GGRM) Bantah Kabar PHK Massal, Ini Penjelasan di Balik Video Viral
Emiten rokok, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menepis kabar mengenai pemutusan hubungan kerja atau PHK massal yang sempat viral di media sosial. Sebuah video sebelumnya beredar dengan narasi terjadinya PHK massal di pabrik rokok tersebut.
“Dengan ini kami sampaikan bahwa sebenarnya yang terjadi bukan PHK massal, melainkan proses pelepasan karyawan secara normatif,” kata Direktur Gudang Garam Heru dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Rabu (10/9).
Video berdurasi 1 menit 17 detik tersebut memperlihatkan puluhan karyawan berjabat tangan penuh haru saat melakukan perpisahan. Menurut Heru, momen tersebut merupakan rangkaian dari acara pelepasan 309 karyawan yang berhenti melalui mekanisme pensiun normal, pensiun dini secara sukarela, dan karyawan yang telah berakhir kontrak kerjanya sesuai waktu perjanjian.
Menurut Heru, operasional Gudang Garam hingga kini berjalan seperti biasa, baik dari sisi proses produksi maupun distribusi. Dia memastikan tak lagi bekerjanya 309 karyawan Gudang Garam ini tidak berdampak pada keberlangsungan usaha perseroan.
Ia juga menegaskan, kejadian tersebut tidak menimbulkan permasalahan hukum dan memberikan dampak terhadap kinerja keuangan perseroan. “Kejadian tersebut tidak memberikan dampak lainnya,” ujarnya.
Heru memastikan, Gudang Garam selalu memberikan hak karyawan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk jika perseroan merasa perlu melakukan adaptasi skala operasional. Saat ini, menurut dia, industri rokok mengahadapi tantangan tingginya tarif cukai dan maraknya produk ilegal.
Adapun Gudang Garam telah meluncurkan sejumlah varian produk baru pada 2024 sebagai bentuk adaptasi pasar dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
“Perseroan akan terus berusaha berinovasi dengan produk-produk yang lebih sesuai dengan kondisi pasar yang ada,” kata dia.
Kondisi Keuangan Gudang Garam: Laba Anjlok 87%
Gudang Garam mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I 2025 anjlok 87,34% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 117,16 miliar.
Pendapatan Gudang Garam turun 11,30% dari Rp 50,01 triliun menjadi Rp 44,36 triliun, sedangkan beban pokok pendapatan juga berkurang dari Rp 44,95 triliun menjadi Rp 40,58 triliun.
Menurunnya pendapatan Gudang Garam terjadi di seluruh segmen pendapatan, yakni:
- Sigaret kretek mesin berkurang dari Rp 44,53 triliun menjadi Rp 39,73 triliun
- Sigaret kretek tangan menyusut dari Rp 4,90 triliun menjadi Rp 3,94 triliun
- Rokok klobot berkurang dari Rp 5,45 miliar menjadi Rp 4,19 miliar
- Kertas karton berkurang dari Rp 472,63 miliar menjadi Rp 402,07 miliar
- Pendapatan lainnya turun dari Rp 103,4 miliar menjadi Rp 31,04 miliar
Namun, Gudang Garam memperoleh pendapatan dari segmen konstruksi Rp 245,32 miliar, yang tidak didapatkan pada semester pertama tahun sebelumnya.
Adapun harga saham GGRM ditutup anjlok 10,10% atau 1.000 poin ke level 8.900 pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (10/9). Selama satu pekan terakhir, harga saham GGRM naik 5,01% dan melandai 32,96% sejak awal tahun.