Nasabah Multifinance Minta Jadwal Ulang Utang karena Imbas Corona

ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH
Ilustrasi, pameran mobil. Mandiri Tunas Finance menyebut penundaan event IIMS dan GIIAS berdampak buruk, karena event-event tersebut biasanya dibarengi adanya lauching produk baru dan juga promo-promo untuk memicu transaksi.
23/3/2020, 21.46 WIB

Jika kondisi ekonomi dalam satu minggu ke depan tak kunjung membaik, Harjanto menyatakan Mandiri Tunas Finance akan merevisi target. Sebelumnya, perusahaan menargetkan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 30,5 trilyun pada tahun ini atau meningkat dari Rp 28,8 triliun pada tahun lalu.

Terkait strategi agar kinerja tak turun terlalu dalam, Harjanto mengemukakan, Mandiri Tunas Finance akan melakukan cost cutting atau efisiensi biaya-biaya operasional, yang akan ditekan menjadi 70% dari biasanya.

Selain itu, anak usaha PT Bank Mandiri Tbk ini juga akan fokus menggali nasabah-nasabah induknya, yang memiliki karakteristik karyawan dengan pembayaran gaji melalui Bank Mandiri, serta Pegawai Negeri Sipil (PNS). Alasannya, profil nasabah ini diharapkan tidak mengalami penurunan penghasilan, seperti wirausahawan.

Perusahaan pembiayaan lain, PT BCA Finance, juga mengakui adanya dampak pandemi corona terhadap kinerja. Namun, Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim belum bersedia mengungkapkan seberapa besar efeknya.

Ia hanya menyatakan, pihaknya belum melakukan perhitungan seberapa besar dampak dari situasi dan tekanan saat ini.

“Untuk dampak virus corona yang sebenarnya masih belum bisa kami prediksi, ini baru tahap awal. Dampak akan tergantung seberapa lamanya musibah ini,semakin lama pasti dampaknya akan semakin besar,” jelasnya.

(Baca: OJK Longgarkan Aturan Kredit Bank ke Debitur yang Terdampak Corona)

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah