Pasar Modal Masih Tertekan, BRI Agro Tunda Rencana Right Issue

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (13/9/2019), diperkirakan masih akan tertekan, setelah kemarin IHSG ditutup dengan pelemahan 0,62%. IHSG melemah 0,62% ke level 6.342,17 setelah 6 hari secara beruntun mencetak reli dengan indeks Nikkei menguat 0,75%, indeks Shanghai naik 0,75%, indeks Hang Seng jatuh 0,26%, dan indeks Straits Times melemah 0,38%
18/3/2020, 13.05 WIB

Melalui right issue, permodalan BRI Agro diharapkan semakin kuat untuk menopang ekspansi, sekaligus memuluskan langkah naik kelas menjadi Bank Umum Klasifikasi Usaha (BUKU) 3, yakni bank dengan modal inti Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun.

Dengan adanya penundaan rencana right issue, fokus BRI Agro pun tak lagi hendak naik kelas, melainkan memperbaiki kualitas kredit dan penguatan internal. Menurut Hirawan, langkah ini diambil setelah melihat kondisi perekonomian global dan nasional yang semakin terpuruk setelah adanya pandemi corona.

Dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian yang belum stabil karena pandemi corona, BRI Agro juga melakukan penyesuaian terhadap target pertumbuhan kredit. Sebelumnya, BRI Agro memasang target pertumbuhan kredit sebesar 20%, namun kini BRI Agro merevisi target pertumbuhan kredit menjadi sekitar 9%

“ Hal ini ditempuh karena hampir seluruh sektor terkena dampak dari pendemi ini, oleh karena itu kami pun merespon dengan menyesuaikan target penyaluran kredit menjadi tumbuh sekitar kurang lebih 9%,” ujar Hirawan.

(Baca: BCA Revisi Target Pertumbuhan Kredit Jadi 5-7% karena Terdampak Corona)

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah