BCA Bakal Ubah Bank Royal Jadi Bank Digital untuk Salurkan Kredit

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja. Jahja memaparkan rencana BCA setelah akuisisi Bank Royal rampung, yakni menjadikannya sebagai bank digital.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
24/7/2019, 20.20 WIB

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berencana menjadikan Bank Royal Indonesia sebagai bank digital, setelah rampung diakuisisi. Fokus bisnis Bank Royal ini, akan berbeda dengan bisnis digital BCA sebagai induknya.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, nantinya Bank Royal bakal menyalurkan kredit melalui kanal digital alias peer to peer lending (P2P lending). Sedangkan bisnis digital milik BCA lebih kepada payment system untuk efisiensi proses. "Kalau (digital) BCA kan masih seputar buka rekening," kata Jahja di Jakarta, Rabu (24/7).

Jahja menjelaskan lebih detail, Bank Royal sebagai bank digital akan fokus menyalurkan pinjaman kepada segmen usaha kecil menengah (UKM). Kendati demikian, Bank Royal tidak akan seperti teknologi finansial (fintech) secara luas meskipun fokus pada bisnis P2P lending saja.

(Baca: BCA Bukukan Laba Rp 6,1 Triliun di Kuartal I 2019)

Menurut Jahja, perbedaan bisnis pinjaman digital yang digeluti oleh Bank Royal dengan P2P lending pada umumnya yakni  bisnis Bank Royal akan berdasarkan basis data nasabah yang mereka miliki, sedangkan pemain lainnya tidak. "Mereka berdasarkan informasi dari sosmed, tidak tahu data dari mana, dengan algoritma mereka menawarkan (pinjaman)," kata Jahja.

Halaman: