PT Bank Danamon Indonesia Tbk. berhasil membukukan laba bersih Rp 3,92 triliun pada 2018, tumbuh 6,52 % dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,68 triliun. Capaian laba bersih Danamon tahun lalu ditopang oleh pertumbuhan kredit yang mencapai dua digit pada beberapa segmen.
"Secara total, di luar penyaluran kredit mikro, total portofolio dan kredit perdagangan tumbuh 12 % menjadi Rp 137,2 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya," kata Direktur Utama Bank Danamon Sng Seow Wah di kantornya, Jakarta, Rabu (20/2).
Portofolio penyaluran kredit segmen enterprise banking yang terdiri dari perbankan korporasi, komersial, dan institusi keuangan tumbuh 11 % menjadi Rp 41,5 triliun. Sementara penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) melonjak hingga 29 % menjadi Rp 7,8 triliun. Portofolio perbankan di sektor penyaluran kredit usaha kecil menengah (UKM) naik 10 % dibandingkan penyaluran pada tahun lalu menjadi Rp 31,2 triliun.
(Baca: BEI Pantau Operasional dan Nasib Karyawan Pasca Merger Danamon dan BNP)
Selain itu, pembiayaan kendaraan bermotor melalui Adira Finance naik 13 % secara keseluruhan menjadi Rp 51,3 triliun pada 2018. Kenaikan dua digit pembiayaan ini terdiri dari pembiayaan baru yang tumbuh 15 % untuk kendaraan roda dua, sementara roda empat tumbuh 23 %.
Selain itu, penyaluran kredit di 2018 juga dibarengi dengan peningkatan kualitas kredit. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) terjaga pada level 2,7 %, lebih rendah jika dibandingkan dengan NPL setahun sebelumnya yang berada di level 2,8 %.
Sementara itu, total aset Bank Danamon pada 2018 naik 5 % dibandingkan tahun sebelumnya. Aset mereka tumbuh dari Rp 178,2 triliun pada 2017 menjadi Rp 186,7 triliun. Rasio intermediasi makroprudensial atau macroprudential intermediation ratio (RIM) mereka tahun ini berada di angka 97,2 %. "Likuiditas terkola dengan baik," kata Sng Seow Wah.
Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) secara konsolidasian Bank Danamon naik menjadi 22,2% pada akhir 2018. Capaian tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berada di angka 22%. "CAR tetap kuat untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang," katanya.
(Baca: Awal Mei, Bank Danamon dan Bank Nusantara Parahyangan Resmi Bergabung)
Pada kesempatan yang sama Direktur Keuangan Bank Danamon Satinder Pal Singh Ahluwalia mengatakan, untuk tahun ini, penyaluran kredit mereka ditargetkan bisa tumbuh 10% hingga 12% jika tidak menghitung penyaluran kredit di segmen mikro. Sementara, kualitas kreditnya, dia percaya bisa lebih ditingkatkan lagi dengan rasio NPL akan ditekan hingga di bawah level 2,5%.
"Performa 2019 kita akan kejar lebih dari tahun kemarin," kata Satinder. "Ada beberapa rencana perbaiki bukan hanya NIM (net interest margin), tapi cost of credit dan operating. Kita berharap hasilnya lebih baik dari tahun lalu," ujarnya menambahkan.