Sementara itu, total aset Bank Danamon pada 2018 naik 5 % dibandingkan tahun sebelumnya. Aset mereka tumbuh dari Rp 178,2 triliun pada 2017 menjadi Rp 186,7 triliun. Rasio intermediasi makroprudensial atau macroprudential intermediation ratio (RIM) mereka tahun ini berada di angka 97,2 %. "Likuiditas terkola dengan baik," kata Sng Seow Wah.

Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) secara konsolidasian Bank Danamon naik menjadi 22,2% pada akhir 2018. Capaian tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berada di angka 22%. "CAR tetap kuat untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang," katanya.

(Baca: Awal Mei, Bank Danamon dan Bank Nusantara Parahyangan Resmi Bergabung)

Pada kesempatan yang sama Direktur Keuangan Bank Danamon Satinder Pal Singh Ahluwalia mengatakan, untuk tahun ini, penyaluran kredit mereka ditargetkan bisa tumbuh 10% hingga 12% jika tidak menghitung penyaluran kredit di segmen mikro. Sementara, kualitas kreditnya, dia percaya bisa lebih ditingkatkan lagi dengan rasio NPL akan ditekan hingga di bawah level 2,5%.

"Performa 2019 kita akan kejar lebih dari tahun kemarin," kata Satinder. "Ada beberapa rencana perbaiki bukan hanya NIM (net interest margin), tapi cost of credit dan operating. Kita berharap hasilnya lebih baik dari tahun lalu," ujarnya menambahkan.

Halaman: