PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tahun ini berencana untuk mengakuisisi perusahaan asuransi umum/kerugian untuk melengkapi bisnis di industri jasa keuangan. Direktur Utama BRI Suprajarto mengungkapkan, BRI mengalokasikan dana sekitar Rp 1,5 triliun untuk aksi korporasi ini.
"Banyak hal yang akan kita lakukan, untuk anak usaha Insya Allah kita akan akuisisi asuransi kerugian. Gak jauh lah (bidangnya), masih di rentang kendali kita. Tapi, kita akan coba supaya cepat tumbuh dan berkembang," kata Direktur Utama BRI Suprajarto di kantornya, Jakarta, Kamis (3/1).
Layanan jasa keuangan BRI saat ini hanya belum memiliki perusahaan asuransi umum/kerugian. BRI sudah memiliki bisnis di bidang asuransi jiwa, melalui anak usahanya PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera atau BRI Life, dan perusahaan pembiayaan (multifinance) melalui PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance).
(Baca: BRI Kembali Tunjuk Sunarso Jadi Wakil Direktur Utama)
"BRI belum punya asuransi kerugian. Jadi itu masih bukan di bawah BRI. Kami ingin punya asuransi kerugian supaya lengkap sebagai industri jasa keuangan," kata Suprajarto.
BRI dikabarkan juga tertarik untuk mengakuisisi bank kecil. Namun Suprajarto menegaskan, untuk rencana akuisisi bank, BRI masih menimbang lebih lanjut. Menurutnya, bank dari kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) 1 dan 2 harganya terlalu mahal untuk diakuisisi. Sehingga, untuk sementara, BRI masih merencanakan pertumbuhan bisnisnya secara organik.
"Kalo yang untuk industri perbankan belum ada rencana ke arah sana, tapi yang pasti adalah (akusisi) asuransi kerugian," kata Suprajarto menambahkan.
BRI juga terus mengembangkan bisnis layanan jasa keuangannya. Sebelumnya, BRI menyuntikkan tambahan modal sebesar Rp 100 miliar kepada BRI Finance. Penambahan modal itu dilakukan guna mendukung sisi permodalan, kerja sama distribusi, dan pengembangan bisnis BRI Finance.
"Transaksi dimaksud ditujukan untuk memperkuat permodalan BRI terhadap BRI Finance dalam rangka ekspansi bisnis BRI Finance,” ujar Sektretaris Perusahaan BRI, Bambang Tribaroto dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Jumat (28/12) lalu.
Drengan penambahan modal tersebut, komposisi kepemilikan saham Bank BRI di BRI Finance pun berubah. Sebelum transaksi secara tunai ini dilakukan, Bank BRI memiliki 99,00% atau 54.450 lembar setara dengan nominal Rp 54,4 miliar. Setelah transaksi tersebut dilakukan, Bank BRI kini memegang 99,65% setara dengan 154.450 lembar saham dengan nilai sebesar Rp 154,4 miliar.
(Baca: Sepanjang 2018, Realisasi Penyaluran KUR Diperkirakan Capai 97%)