PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menyiapkan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk 3 ribu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdampak gempa di Lombok. Rencananya, program KPR pascabencana perseroan pelat merah ini bakal mulai dilluncurkan tahun depan.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menyatakan bantuan program kredit SMF diberikan sebagai salah satu solusi untuk memitigasi risiko kredit serta upaya mempercepat pascabencana. Dengan begitu, ASN bisa mendapatkan bantuan KPR sebesar Rp 100 juta. "Bantuan di Lombok itu per keluarga dapat Rp 50 juta, tapi untuk ASN tidak akan cukup untuk mendapatkan rumah," kata Ananta di Nusa Dua, Bali, akhir pekan lalu.
(Baca: SMF Salurkan Rp 4,3 Triliun Pembiayaan KPR di Semester I-2018)
Dia menjelaskan, penundaan pembiayaan pokoknya dapat rentang waktu satu tahun. "Nantinya, SMF bakal memberikan blended cost of fund ke perbankan daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan bunga sebesar 5%. Dengan begitu perbankan setidaknya bisa memberikan bunga ke ASN sekitar 7%-8%," katanya.
Program bantuan KPR pascabenca Lombok merupakan proyek percobaan. Jika model ini berhasil, maka SMF juga akan mengkaji kemungkinan penyaluran program KPR ke wilayah terdampak bencana lainya seperti Palu, Sulawesi Tengah.
"Tetapi untuk awal kami masih akan tetap menyasar ASN," ujarnya.
Hingga Oktober 2018, SMF telah menyalurkan dana sebesar Rp 45,34 triliun ke pasar primer perumahan yang terdiri dari Rp 35,18 triliun berupa realisasi penyaluran pinjaman serta Rp 10,16 triliun untuk akumulasi nominal transaksi sekuritisasi KPR . Angka tersebut melonjak dari pembiayaan tahun lalu sebesar Rp 35,46 triliun.
(Baca: Pelonggaran LTV Mendukung Target Program Sejuta Rumah)
SMF mendistribusikan dana untuk 87 ribu debitur KPR pada tahun 2018. Mayoritas pembiayaan SMF disalurkan kepada debitur di wilayah barat Indonesia sebesar 77,96%, kawasan Indonesia tengah 17,86%, serta wilayah timur Indonesia hanya 4,18%.
Ananta menjelaskan, SMF juga mengadakan pembiayaan untuk rumah singgah di empat destinasi wisata seperti Danau Toba, Mandalika, Borobudur, dan Labuan Bajo. "Kami bersinergi dengan Kementerian Pariwisata untuk mendanai 305 unit homestay," katanya.