Raup Rp 11,4 Triliun, Pertumbuhan Laba BCA Melambat

Arief Kamaludin|KATADATA
26/7/2018, 21.30 WIB

(Baca juga: BCA Tegaskan Perlu Hati-hati Menerapkan DP 0 % untuk KPR)

Meski kredit tumbuh cukup tinggi, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) bank berada pada level yang rendah yaitu 1,4% pada akhir Juni 2018. Bahkan, level NPL tersebut lebih baik dibandingkan posisi sama tahun sebelumnya yang sebesar 1,5%. Sementara itu, rasio cadangan terhadap kredit bermasalah (Loan Loss Coverage) tercatat sebesar 187,8%.

Di sisi lain, dari segi Dana Pihak Ketiga (DPK), BCA mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,6% (yoy) menjadi Rp 615,6 triliun. Rinciannya, dana murah (Current Account Saving Account/CASA) meningkat 12,7% (yoy) menjadi Rp 481,3 triliun. Dengan demikian, dana murah masih mendominasi DPK dengan porsi sebesar 78,2%.

Sementara itu, dana deposito turun 7,6% (yoy) menjadi Rp 134,3 triliun. "Itu karena Juni tahun lalu ke sekarang. Kan kalau tahun lalu, bunga relatif rendah, dan itu kita turunkan terus," kata Jahja.

Meski mengalami penurunan, dana deposito meningkat dibandingkan dengan posisi Maret 2018, sejalan dengan kenaikan suku bunga deposito. Secara gradual, Bank BCA menaikkan suku bunga Deposito pada April, Juni, dan Juli masing-masing sebesar 0,25%.

Adapun tahun ini, BCA membidik pertumbuhan kredit sebesar 10-12% (yoy). Meskipun, kredit tumbuh cukup tinggi yaitu 14% di semester I, namun target tersebut tidak diubah. Target tersebut lebih rendah dari realisasi tahun lalu yang sebesar 12,3% (yoy).

Halaman: